Padang — Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, Lisda Hendrajoni, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Gubernur Sumatera Barat, Rabu (7/5) pagi.
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, Forkopimda Sumbar, Kepala BPBD se-Sumbar, Basarnas, serta sejumlah organisasi relawan kebencanaan seperti FPRB, PMI, KOGAMI, Tagana, Jemari Sakato, APDI, dan ORARI.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Sumatera Barat yang dikenal rawan bencana.
Lisda Hendrajoni dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan dan upaya mitigasi bencana yang berkelanjutan.
“Rapat koordinasi ini diharapkan mampu menghasilkan langkah-langkah konkret dan strategi efektif dalam menghadapi potensi bencana di Sumbar pada 2025 dan seterusnya,” ujar Lisda.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Menurutnya, setiap usulan atau proposal dari daerah harus dikawal secara aktif agar dapat terealisasi.
“Pemerintah daerah harus proaktif dan jemput bola ke pusat, khususnya ke BNPB. Kami di Komisi VIII DPR RI siap menjembatani dan mengawal prosesnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa meski frekuensi bencana nasional dari Januari hingga Mei 2025 terbilang tidak masif, kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama.
“Pencegahan dan upaya proaktif sebelum bencana terjadi sangat penting. Rakor ini menjadi sarana strategis memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan,” ucapnya.
Suharyanto juga mengungkapkan bahwa penanggulangan bencana telah ditetapkan sebagai program prioritas nasional oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menginstruksikan BNPB untuk mendampingi daerah secara intensif dalam seluruh tahapan penanganan bencana.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa BNPB telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada Sumatera Barat pascabencana besar yang terjadi pada Mei 2024 lalu, termasuk pembangunan tempat pengungsian sementara dan distribusi logistik darurat.
“Kami terus mendampingi Sumatera Barat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana,” tuturnya.