BUKITTINGGI, hantaran.co- Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia PTGMI yang ke 28, Dewan Pengurus Daerah (DPD) PTGMI Provinsi Sumbar melaksanakan Bakti Sosial di Lapangan Kantin Bukittinggi, Kamis (12/9).
Ketua Panitia Bakti Sosial Yessi Yuzar mengatakan, kegiatan HUT PTGMI ke 28 dilaksanakan serentak pada 16 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PTGMI yang berada dibawah naungan pengurus DPD PTGMI Provinsi Sumbar.
Tema HUT PTGMI tahun ini adalah “Bersinergi Menuju Terapis Gigi dan Mulut (TGM) Unggul, Revitalisasi Terapis Gigi dan Mulut Tiada Batas Menuju Indonesia Emas 2045”.
Dikatakan, kegiatan bhakti sosial yang dipusatkan di Kota Bukittinggi bekerjasama dengan Jurusan Kesehatan Gigi Kemenkes Poltekkes Padang. Kegiatannya berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi massal dan membimbing sikat gigi masal.
Peserta Terapis Gigi dan Mulut (TGM) dalam kegiatan bhakti sosial ini berjumlah sekitar 653 orang perwakilan murid SD se Kota Bukittinggi. Dalam kegiatan sikat gigi massal, peserta TGM diberikan sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur dan susu kotak.
“Kegiatan sikat gigi massal ini digelar serentak oleh oleh Pengurus DPC PTGMI se-Sumbar, dengan total sasaran TGM sebanyak 8.000 lebih murid PAUD, TK dan SD,” kata Yessi Yuzar.
Menurutnya, tujuan dari kegiatan bakti sosial ini adalah menanamkan perilaku pelihara diri dibidang kesehatan gigi. Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan perilaku menyikat gigi yang baik dan benar sedini mungkin pada anak PAUD, TK, dan SD.
Dengan meningkatnya kebiasaan atau perilaku anak dalam menyikat gigi, diharapkan dapat mewujudkan Indonesia bebas karies pada 2030 dan Indonesia Emas pada 2045.
“Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan perilaku dan kebiasaan menyikat gigi yang benar pada anak. Karena waktu menyikat gigi yang benar itu adalah pagi setelah sarapan, siang setelah makan, dan malam sebelum tidur,” kata Yessi.
Ketua DPD PTGMI Provinsi Sumbar Gusti Hariati mengatakan, kegiatan gosok gigi masal yang dilaksanakan ini dilatarbelakangi karena masih tingginya angka kesakitan gigi di Indonesia.
Menurutnya, berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskedas) 2007, 2013, dan 2018, trend karies gigi selalu meningkat. Pada 2023, prevalensi karies gigi sebesar 78,3 persen untuk anak usia 4-3 tahun, dan 84,8 persen pada anak usia 5-9 tahun.
Dari data tersebut kata Gusti, dapat disimpulkan bahwa prevalensi karies di Indonesia cenderung tinggi, tidak terkecuali di Sumbar. Salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak disebabkan karena perilaku dalam menyikat gigi.
Diakui, selama ini masih banyak yang belum paham bagaimana cara menyikat gigi dengan baik dan benar. Melalui bakti sosial ini diharapkan akan memberikan pemahaman lebih detail kepada anak.
“Melalui kegiatan ini, PTGMI memberikan sosialisasi dan mengajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi,” ujar Gusti Hariati.
PTGMI ulasnya, dikenal sebagai perawat gigi yang sebelumya bernama Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI). Organisasi ini didirikan pada 13 September 1996 di Bogor Jawa Barat. Pada 2024 ini PTGMI menginjak usia ke 28 tahun.
Wali Kota Bukittinggi yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada DPD PTGMI Sumbar yang telah memilih Kota Bukittinggi sebagai pusat kegiatan bhakti sosial dalam rangka HUT PTGMI ke 23.
“Semoga dengan kegiatan bhakti sosial dan sikat gigi massal yang diadakan PTGMI ini dapat berguna untuk mencegah resiko terjadinya kerusakan gigi pada siswa,” kata Erman Safar. Gatot/hantaran.co