Berita

Pemkab Pessel Perkuat Peran Posyandu sebagai Garda Terdepan Pencegahan Stunting

0
×

Pemkab Pessel Perkuat Peran Posyandu sebagai Garda Terdepan Pencegahan Stunting

Sebarkan artikel ini
Pemkab Pessel Perkuat Peran Posyandu sebagai Garda Terdepan Pencegahan Stunting
Pemkab Pessel Perkuat Peran Posyandu sebagai Garda Terdepan Pencegahan Stunting. ist

Pesisir Selatan, HANTARAN.Co — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) menegaskan komitmennya memperkuat peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting dan peningkatan layanan keluarga. Hal itu terlihat dalam kegiatan pembinaan kader Posyandu se-Kecamatan Lunang, yang digelar pada Selasa (28/10/2025).

Kegiatan bertema “Penguatan Posyandu sebagai Garda Terdepan Pencegahan Stunting dan Layanan Keluarga” tersebut dihadiri oleh Ketua TP Posyandu Kabupaten Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni, Kepala Dinas Kesehatan Agustina Rahmadhani, Camat Lunang, Kapolsek, Danramil, kepala puskesmas, wali nagari, serta puluhan kader Posyandu.

Dalam sambutannya, Lisda Hendrajoni menegaskan bahwa kader Posyandu merupakan ujung tombak kesehatan keluarga.

“Selama kadernya hidup, Posyandu tidak akan pernah mati. Selama Posyandu hidup, generasi akan selamat,” ujar Lisda disambut tepuk tangan para peserta.

Ia menekankan, peran Posyandu kini tidak lagi sebatas pada kegiatan “timbang, ukur, pulang” sebagaimana dikenal masyarakat dulu, tetapi telah berevolusi menjadi pusat layanan keluarga terpadu.

Menurut Lisda, Posyandu saat ini mencakup berbagai fungsi penting, seperti edukasi kesehatan, pencegahan stunting, pendampingan keluarga berisiko, serta layanan untuk remaja dan lansia.

“Kader Posyandu adalah pahlawan gizi yang menjaga masa depan bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, Agustina Rahmadhani, menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan ini bertujuan menyegarkan kembali pemahaman dan kemampuan kader.

“Kami ingin kader memahami kebijakan terbaru Posyandu, strategi deteksi dini gizi buruk, hingga penggunaan aplikasi e-PPGBM untuk pencatatan dan pelaporan data,” katanya.

Agustina menyebut, terdapat lima tujuan utama dalam pembinaan kali ini, yaitu: Memperkuat pemahaman kader Posyandu. Menyegarkan tugas pokok dan fungsi kader. Memastikan layanan Posyandu tepat sasaran. Memperkuat pencegahan stunting di tingkat keluarga. Meningkatkan semangat dan motivasi pengabdian kader.

Selain teori, peserta juga mendapatkan pelatihan praktik lima langkah pelayanan Posyandu, mulai dari registrasi, pengukuran berat dan tinggi badan, pencatatan di buku KIA dan aplikasi digital, pemberian vitamin dan imunisasi, hingga penyuluhan keluarga.

Lisda juga mengingatkan pentingnya peran Posyandu dalam mendukung Fokus 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Masa emas tumbuh kembang anak ada pada periode ini. Jika kita gagal, dampaknya akan panjang bagi generasi mendatang,” ucapnya.

Kegiatan ditutup dengan ajakan memperkuat kolaborasi lintas sektor, melibatkan PKK, PAUD, BKB, dan PKH.

“Stunting bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga menyangkut pola makan, lingkungan, dan perilaku. Karena itu, kader harus bekerja bersama semua pihak,” jelas Agustina.

Para kader menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka menyatakan siap menjadi motor penggerak perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas gizi keluarga di Pesisir Selatan.

Penulis: Okis Mardiansyah