Pengunjung TMSBK Bukittinggi Bisa Melihat Harimau dari Balik Kaca

harimau dari balik kaca

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias saat di TMSBK. Kini pengunjung bisa melihat Harimau Sumatera di balik dinding kaca tebal. Gatot

BUKITTINGGI, Hantaran.co–Taman Marga Satwa Budaya dan Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, kini tampil beda. Pengunjung dapat melihat harimau dari balik kaca, dengan jarak dekat. Tentunya ini menjadi daya tarik baru pariwisata Kota Bukittinggi.

Pengunjung bisa melihat hewan-hewan reptil, dan karnivora dengan jarak yang lebih dekat dari balik kaca tebal. Hal ini seiring dengan telah dilakukannya Soft Opening Reptil Zone dan Sumatran Tiger Exibit TMSBK oleh Wali Kota Bukittinggi, Rabu (13/1).

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi, Supadria mengatakan, zona reptil yang dibangun terhubung dengan kandang Aviary. Zona reptil terdiri dari bangunan indoor dan outdoor.

Pada bangunan indoor terdapat 23 buah ruang dari kaca yang ditata sedemikian rupa sesuai dengan habitat satwa yang menempatinya. Ruang kaca yang ada tersebut diisi 13 jenis ular dan 10 jenis hewan kadal. Sedangkan untuk bangunan outdoor diisi oleh 9 ekor kura kura emys (Kaki Gajah) dan sepasang buaya muara, serta biawak salvator Sumatera.

Untuk kandang harimau juga didesain dengan konsep yang modern, dimana bagian bawah di dinding kandang dilapisi kaca tebal dengan ketebalan 26 mm (2,6 cm). Hal ini bertujuan agar harimau lebih sejahtera , mendapat kenyamanan dalam perawatan, serta pengunjung dapat lebih berinteraksi secara lebih dekat.

“Jika sebelumnya pengunjung melihat harimau sumatera dari ketinggian dan jarak yang jauh, maka sekarang pengunjung bisa melihat Harimau dengan jarak dekat, karna hanya dibatasi kaca tebal. Untuk pengamanan pengunjung, kami siapkan keeper (penjaga) dan petugas security,” ujar Supadria.

Menurutnya, dengan dilakukannya revitalisasi area kebun binatang ini, maka total anggaran pembangunan kandang tahap I dan tahap II adalah sebesar Rp24,3 miliar, termasuk untuk penyusunan master plan area kebun binatang dan Benteng Fort De Kock.

“Untuk tahun anggaran 2021, baru tersedia dana sebesar Rp200 juta untuk pembangunan fasilitas dalam kandang satwa,” ungkap Supadria.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyampaikan, revitalisasi TMSBK area kebun binatang ini adalah sebagai bukti dari keseriusan Pemko Bukittinggi dalam pembenahan pariwisata sebagai sektor andalan Kota Bukittinggi.

“Sejak dilakukannya soft opening kandang aviary TMSBK, tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi naik secara signifikan. Kami harapkan dengan diresmikannya zona reptil dan karnivora ini, tingkat kunjungan wisatawan bisa lebih meningkat lagi,” kata Ramlan.

Pembangunan kandang aviary, zona reptil dan zona karnivora ujar Ramlan, bertujuan untuk lebih memberikan suasana baru dan kenyamanan bagi satwa yang ada didalamnya. Disamping itu juga untuk menjadikan TMSBK Bukittinggi menuju pengelolaan TMSBK yang modern, sehingga pada akhirnya TMSBK Bukittinggi memiliki konsep konservasi, edukasi dan rekreasi.

“Sebagai kota tujuan pariwisata, pemerintah daerah tentu berfikir bagaimana tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi meningkat. Dengan meningkatnya tingkat kunjungan tentu berdampak terhadap PAD dan geliat perekonomian. Oleh karena itu, berbagai terobosan dilakukan Pemko untuk pembenahan dan pengembangan objek wisata yang ada, termasuk TMBK ini,”ucap Ramlan.

(Gatot/Hantaran.co)

Pengunjung TMSBK kini bisa melihat Harimau Sumatera di balik dinding kaca tebal. Gatot

Exit mobile version