PADANG, hantaran.co — Berdasarkan data Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumatera Barat, selama 2020 jumlah pengunjung Perpustakaan Daerah Sumbar menurun drastis hingga seperempat jumlah pengunjung pada tahun sebelumnya.
Kasi Promosi dan Layanan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Yelfi, mengatakan, sebelum pandemi, kunjungan pembaca mencapai 500 hingga 800 orang per hari. Namun, sejak pandemi kunjungan pembaca hanya berjumlah sebanyak 100 orang per hari.
“Jika dikalkulasikan, per tahun jumlah kunjungan pembaca sebelum pandemi mencapai 150 ribu orang. Namun pada 2020 lalu hanya sebanyak 30 ribu orang. Jadi lebih dari seperempat pengunjung yang berkurang pada 2020 lalu,” ujarnya kepada Haluan, Selasa (5/1/2021).
Ia juga menjelaskan, pengunjung Perpustakaan Daerah Sumbar berasal dari semua kalangan. Tetapi, pengunjung paling banyak berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar. “Mahasiswa dan pelajar di sini rata-rata datang untuk mencari referensi guna memenuhi tugas yang diberikan oleh tenaga pendidik,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk menjadi anggota yang bertujuan untuk memakai fasilitas seperti meminjam buku, pengunjung harus mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi syarat yang ditetapkan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti buku hilang atau rusak. Akan tetapi, bagi pengunjung yang datang hanya untuk membaca saja diperbolehkan tanpa harus memiliki kartu anggota.
Ia mengatakan, koleksi buku Perpustakaan Daerah Sumbar bersumber dari APBD. Di samping itu, ada juga yang berasal dari sumbangan masyarakat. Kendati sumbangan tersebut juga harus diseleksi oleh pihak perpustakaan agar bahan bacaan yang ada sesuai dengan kebutuhan.
Perpustakaan Daerah Sumbar juga mengembangkan aplikasi yang bisa diakses menggunakan internet. Aplikasi yang sudah dikembangkan sejak Oktober tahun lalu itu diberi nama iSumbar Mambaco.
“Kami telah mengembangkan aplikasi iSumbar Mambaco yang bisa diakses melalui android, yang bertujuan untuk mempermudah akses koleksi buku elektronik yang kami sediakan. Jadi, kami tidak hanya menyediakan buku manual, namun juga buku elektronik,” ucapnya.
Selain menyediakan fasilitas membaca bagi masyarakat, Perpustakaan Daerah Sumbar juga mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satu kegiatan tersebut adalah Kegiatan Dana Sahabat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat melalui berbagai pelatihan.
“Walaupun saat ini masih masa pandemi, tapi saya bersyukur karena minat baca masyarakat masih tinggi, kendati tidak sebanyak sebelum pandemi,” ujarnya. (*)
Rizky/hantaran.co