PADANG, hantaran.co — Sejak pandemi Covid-19 , pengguna transaksi elektronik atau digital Bank Mandiri meningkat signifikan.
Demikian dikatakan Vice President Bank Mandiri Area Padang, Yorinaldi, kepada Haluan, di kantornya Jl. Bagindo Aziz Chan No.12 Padang, Kamis (11/2/2021).
“Paling banyak digunakan itu aplikasi Mandiri Online yang jumlah penggunanya secara nasional naik sebesar 40% menjadi 4,5 juta pengguna,”kata Yorinaldi.
Ia mengatakan, secara nasional, frekuensi transaksi aplikasi Mandiri Online sepanjang 2020 lebih dari 600 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp1.000 triliun.
Yorinaldi mengatakan, penyebaran Covid-19 telah membuat nasabah beralih ke transaksi digital, tanpa perlu harus datang langsung ke bank.
“Peralihan kebiasaan nasabah tanah air ke transaksi ke digital pasti akan terjadi, namun pandemi telah memaksa perubahan kebiasaan itu terjadi lebih cepat,” ujarnya.
Ia mengatakan, peningkatan transaksi digital ini juga telah mendorong kenaikan pendapatan non bunga (fee based income) Bank Mandiri secara nasional.
“Pertumbuhan fee based income Bank Mandiri secara nasional naik 4,9% yoy menjadi Rp28,7 triliun, dengan salah satu penyumbang utama adalah pendapatan dari transaksi online,” tuturnya lagi.
Fee Based Income adalah usaha sebuah bank dalam mencari pendapatan lain di luar pendapatan bunga kredit, salah satunya jalanya adalah dari pendapatan pemberiaan jasa-jasa kepada nasabahnya.
Dikatakannya, meski masa pandemi, Bank Mandiri Area Padang berkomitmen tetap memberikan pelayanan prima dengan menerapkan protokol kesehatan untuk memastikan karyawan dan nasabah tetap aman selama bertransaksi.
Agar lebih aman selama pandemi, Yori juga mengimbau kepada para nasabah untuk memanfaatkan berbagai kanal elektronik atau layanan digital yang disediakan. Nasabah dapat memanfaatkan layanan seperti ATM/CRM dan mesin EDC, serta melalui kanal berbasis aplikasi seperti Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri Cash Management, dan lainnya. (*)
Afrianita/hantaran.co