PADANG, Hantaran.co – Pembangunan Terminal Tipe A di Anak Air, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah III Sumbar, Deny Kusdyana mengatakan pembangunan terminal sudah mencapai 97 persen.
“informasi dari pelaksana kemaren sudah sampai 97%, tinggal pekerjaan pemasangan kaca-kaca dan ACP, insha Allah akhir kontrak tanggal 31 desember ini sudah selesai,” ucap Deny saat dihubungi Hantaran.co, Selasa (22/12).
Lebih lanjut dikatakannya, sebenarnya terminal sudah bisa digunakan secara fungsional.
“Kalau hanya untuk fungsional bisa saja dioperasikan namun demi kenyamanan para pengguna jasa dan operator angkutan lebih baik bersabar menunggu pemenuhan fasilitas penunjang,” kata Deny.
Terkait pengoperasian dari Direktorat Prasarana Ditjen Hubdat, Deny menyebut ada kesepakatan untuk terlebih dahulu menunggu kelengkapan fasilitas penunjang, seperti mebel air, signage/perambuan, tenant/kios, sistem ticketing dan lain-lain.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakri mengatakan, pengoperasian terminal Tipe A anak air berada di bawah wewenang Kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat. Sehingga untuk kapan mulai pengoperasiannya berdasarkan keputusan dari BPTD.
Mengomentari masalah terminal Tipe A itu, menurut Dian Fakri, terminal ini akan dibuat senyaman mungkin sehingga penumpang bus akan lebih terhormat.
“Jangan berpikir seperti terminal jaman dulu tempat orang istirahat, menukar oli, mencuci bus segala macam diluar. Terminal hanya menaikkan dan menurunkan penumpang selain itu diluar. Sampai ia menunggu jadwal untuk berangkat lagi. Mungkin ada ketentuan nantinya apakah 10 menit atau setengah jam sebelum keberangkatan bus-bus sudah diterminal agar tepat waktu. Pokoknya menjadikan penumpang lebih terhormat lah penumpang juga harus senyaman mungkin, masa pesawat saja yang seperti itu, bus juga bisa lah apalagi bus lebih lama kan perjalannya,”ujarnya.
Selain itu, di terminal ini diharapkan juga akan menjadi peluang bagi pelaku UMKM.
“Untuk fasilitas, kementrian dari pusat ingin terminal ini bukan hanya sekedar tempat naik dan turun penumpang, tapi juga ada peluang buat pelaku UMKM. Manatau nanti setelah terminal ini beroperasi, tujuan orang kesini bukan untuk naik bus, tapi belanja. Karena nanti ada pertokoan dan segala macam usaha juga, seperti souvenir dan makanan-makanan, jadi ada peluang pergerakan ekonomi bagi pelaku umkm,” jelasnya.
Ia berharap dengan beroperasinya terminal ini nantinya dapat merubah stigma masyarakat mengenai terminal. Dimana terminal ini membuat penumpang jadi terhormat.
(Yesi/Hantaran.co)