PADANG, hantaran.co — Ekonomi syariah yang terus digaung-gaungkan di Sumatra Barat harus diterapkan secara keseluruhan dan menyentuh semua sendi kehidupan. Penerapan yang setengah-setengah dinilai hanya akan membuat ekonomi syariah terlihat sebagai “jualan” belaka.
Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, M. Sayuti, saat dikunjungi tim Haluan di kantornya, Rabu (16/6/2021). Menurutnya, kendati konsep ekonomi syariah sejalan dengan falsafah Minangkabau, Adat Bsandi Syarak, Syarak Bsandi Kitabullah (ABS-SBK), namun pada kenyataannya, tak banyak yang mengenal ekonomi syariah.
“Jangan sampai konsep ekonomi syariah ini hanya sebagai lip service saja, apalagi sebagai “jualan” politik. Kalau mau diterapkan, harus menyeluruh, jangan setengah-setengah,” katanya, didampingi Sekretaris 2, M. Natsir serta Ketua Biro Sako dan Pusako LKAAM Sumbar, Zulkarnain.
Sayuti menyatakan, ekonomi syariah tak hanya terbatas pada soal perbankan saja, namun subtansinya justru berada pada pola jual-beli yang diatur dalam Islam. Ia mencontohkan, salah satu syarat sah jual-beli, yakni adanya akad antara penjual dan pembeli.
“Ketika saya berbelanja ke Pasar Raya, ternyata banyak, bahkan mungkin seluruhnya, pedagang yang tidak tahu apa itu akad. Artinya kan ekonomi syariah itu belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, sebelum menerapkan ekonomi syariah, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Ia mengatakan, pertama-tama, pemerintah harus menginvetarisasi apa-apa saja masalah dan kendala yang berkemungkinan besar akan dihadapi. Termasuk juga apa-apa saja yang mendukung.
“Kedua, harus ada pelatihan atau pendidikan untuk mengenalkan ekonomi syariah kepada masyarakat luas. Bisa melalui pelatihan, atau bahkan bisa juga memasukkan ekonomi syariah ke dalam kurikulum sekolah. Anak-anak mesti mengenal ekonomi syariah sedari dini. Tak hanya lewat pendidikan formal. Bisa juga melalui hal-hal non formal. Seperti adanya warung kejujuran, misalnya. Itu bisa membuat anak mengenal apa itu ekonomi syariah,” tuturnya.
Terakhir, harus ada ketegasan dari pemerintah dalam mengawasi penerapan ekonomi syariah. Sehingga ekonomi syariah bisa menyentuh semua lini, tak hanya terbatas pada beberapa kalangan tertentu. (*)
Hamdani/hantaran.co