PARIAMAN, HANTARAN.Co — Di tengah hiruk pikuk ambisi dan romansa anak muda masa kini, sekelompok pemuda di Kota Pariaman memilih untuk berhenti sejenak bukan untuk bersantai, tapi untuk merenungi arah hidup. Komunitas Sarumpun Paga Nagari (SAMPAN) menggelar diskusi publik bertajuk Ngobrol Pemuda Islam (Ngopi) di Padusunan, Sabtu (25/10/25), dengan tema yang menggugah: “Love Goals vs Life Goals: Antara Cinta, Karier, dan Ibadah.”
Kegiatan ini berhasil menyedot perhatian ratusan peserta dari berbagai kalangan muda yang haus akan arah dan makna hidup di era modern. Mereka datang bukan sekadar mencari inspirasi, tapi juga jawaban atas pertanyaan klasik: bisakah cinta, karier, dan ibadah berjalan seimbang?
Dalam forum yang berlangsung hangat dan reflektif itu, Ustaz Akmal Ahmad, S.Si Ketua Yayasan Peduli Sumbar sekaligus Ketua LPPM Sumbar tampil sebagai narasumber utama. Ia menegaskan bahwa keseimbangan antara ambisi duniawi dan tujuan spiritual adalah kunci kebahagiaan sejati.
“Mencintai dan mengejar karier itu fitrah, tapi bila ibadah tidak jadi porosnya, dua hal itu bisa menjauhkan kita dari hakikat kebahagiaan. Keseimbangan adalah kuncinya,” ujar Ustaz Akmal di hadapan peserta yang menyimak dengan khusyuk.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ibadah seharusnya menjadi pondasi setiap langkah hidup seorang Muslim.
“Jika pondasinya ibadah, maka cinta yang datang akan berkah, dan karier yang diraih akan bermanfaat,” jelasnya sambil memberikan tips praktis tentang manajemen prioritas bagi para pemuda yang tengah meniti karier dan mencari pasangan hidup.
Kegiatan tersebut turut diapresiasi oleh Ketua DPRD Kota Pariaman, Muhajir Muslim, Lc, yang hadir memberikan dukungan moral.
“Pemuda hari ini harus dibekali ilmu dan pemahaman yang seimbang agar mampu membangun masa depan yang sukses dunia dan akhirat. Diskusi seperti ini sangat penting, karena bagaimana mungkin kita bisa memimpin daerah jika memimpin diri sendiri saja masih kesulitan?” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang acara. Dalam sesi tanya jawab, berbagai pertanyaan dilemparkan mulai dari dilema antara cinta dan karier hingga cara menjaga konsistensi ibadah di tengah tekanan pekerjaan.
Ketua SAMPAN, Yogie M. Erfan, mengaku bersyukur atas suksesnya kegiatan tersebut.
“Antusiasme peserta jadi energi bagi kami untuk terus melanjutkan gerakan ini. Semoga ilmu yang diperoleh bisa jadi bekal nyata dalam menavigasi kehidupan,” katanya.
Dengan keberhasilan Ngopi perdana ini, komunitas SAMPAN berencana menjadikannya agenda rutin bulanan. Forum tersebut diharapkan menjadi wadah aman dan inspiratif bagi pemuda Islam untuk berdiskusi, memperkuat spiritualitas, dan menyeimbangkan langkah hidup antara cinta, karier, dan ibadah. (hmta)






