Lebih jauh, Yota menyebut bahwa semangat literasi politik yang sehat sejalan dengan visi misi Kota Pariaman yakni Pariaman RISALAH (Beriman, Saleh, dan Berakhlak). Visi ini, katanya, hanya bisa terwujud jika seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi perempuan, bersinergi aktif dengan pemerintah daerah.
“Kita ingin menjadikan Pariaman sebagai kota yang aman, madani, dan berdaya. Untuk itu, dukungan perempuan sebagai agen perubahan sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Melalui forum ini, Pemko Pariaman bersama UIN Bukittinggi dan GOW berharap dapat menumbuhkan generasi perempuan yang melek politik, kritis, namun tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal, pondasi bagi lahirnya pembangunan yang inklusif dan berkeadaban. (*)
FGD Pengabdian Masyarakat UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi






