Pesisir Selatan, hantaran.co – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) resmi memulai pelaksanaan Program Nagari Sehat, salah satu dari lima program unggulan Bupati Hendrajoni dan Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim.
Sebagai langkah awal, sebanyak 40 nagari yang tersebar di 15 kecamatan ditetapkan sebagai nagari percontohan pada tahun 2025. Program ini akan menjadi acuan bagi nagari lainnya dalam mewujudkan layanan kesehatan yang lebih merata dan terukur.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Agustina Rahmadani, mengatakan program ini melibatkan seluruh kepala puskesmas serta lintas sektor terkait. Berbagai kegiatan strategis akan dijalankan, mulai dari Cek Kesehatan Gratis (CKG), penanganan anak zero dose atau yang belum pernah mendapat imunisasi, hingga peningkatan cakupan imunisasi secara menyeluruh.
“Program ini kita laksanakan secara lintas sektor dan lintas program. Semua kepala puskesmas sudah digerakkan dan berkoordinasi dengan camat, wali nagari, dan kader kesehatan di nagari masing-masing,” ujar Agustina dikutip keterangannya, Jumat (8/8/2025).
Dinas Kesehatan menetapkan 16 indikator utama untuk penilaian Nagari Sehat, di antaranya setiap nagari memiliki Pustu dan sarana olahraga, seluruh keluarga mengikuti CKG dan program KB, persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapatkan imunisasi lengkap dan ASI eksklusif, pemantauan pertumbuhan balita untuk pencegahan stunting, serta pengelolaan sampah dan akses air bersih yang sesuai standar.
Agustina menjelaskan, sosialisasi pembentukan Nagari Sehat sudah dilakukan di lokasi percontohan. Nagari akan menjadi ujung tombak dalam mendata capaian indikator sebagai dasar pelaksanaan intervensi yang terukur.
“Target kita dalam lima tahun seluruh nagari bisa menjalankan konsep ini. Tapi kalau berjalan lancar, bisa saja dalam dua tahun atau tiga tahun semua nagari sudah menerapkannya,” katanya.
Ia menambahkan, meskipun program dimulai dengan 40 nagari, antusiasme nagari lainnya cukup tinggi. Nagari non percontohan dapat mengikuti langkah ini secara mandiri.
“Kalau satu nagari berhasil, nagari lain pasti akan ikut. Dengan begitu, percepatan sangat mungkin dilakukan dan layanan kesehatan bisa lebih dekat serta sesuai kebutuhan masyarakat,” ucapnya lagi.