Kendari, HANTARAN.CO — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat Edison, ikut memberikan dukungan kepada kafilah Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional di Kota Kendari.
Event dua tahunan ini dibuka Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mewakili Presiden RI, bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad serta seluruh kafilah.
Turut hadir Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Sumbar Al Amin, Kepala Bidang Penais Zawa Abrar Munanda, serta seluruh ofisial dan kafilah hadir mengikuti defile pembukaan yang berlangsung meriah di Arena Utama STQHN.
Dalam keterangannya, Edison menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pembukaan kegiatan dan mengajak masyarakat Sumatera Barat untuk mendoakan kafilah daerahnya agar mampu menorehkan hasil terbaik.
“Alhamdulillah pembukaan STQH Nasional malam ini berjalan lancar. Kafilah Sumatera Barat telah hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Sumbar, semoga para peserta dapat tampil maksimal dan memperoleh prestasi terbaik,” ujarnya.
Edison mmenyebutkan keikutsertaan kafilah Sumbar dalam STQHN bukan sekadar kompetisi, melainkan bagian dari syiar Al-Qur’an dan pembinaan generasi Qur’ani.
Ia berharap seluruh peserta dapat menampilkan kemampuan terbaiknya dengan tetap menjunjung nilai-nilai keikhlasan dan sportivitas.
“Kemenangan sejati bukan hanya di panggung lomba, tetapi ketika kita mampu menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman dalam setiap langkah,” imbuhnya.
Edison mengungkapkan harapannya dengan rasa optimistis, bahwa dengan persiapan matang dan doa masyarakat Sumatera Barat, para peserta akan mampu menorehkan prestasi membanggakan.
“Kami yakin, dengan kerja keras dan semangat yang tinggi, Sumbar bisa menorehkan hasil terbaik di Kendari tahun ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Sumbar, Abrar Munanda, menjelaskan bahwa secara teknis, seluruh peserta kafilah terus menjaga kesiapan dengan latihan rutin dan pendampingan intensif dari para pelatih.
“Selama di pemondokan, anak-anak tetap berlatih dan bermurajaah dipandu langsung oleh pelatih. Setiap subuh juga diadakan salat berjamaah dan tausiah dari pimpinan kafilah sebagai penguatan spiritual sebelum tampil,” ungkap Abrar.
Abrar menambahkan, pembinaan ini diharapkan dapat menjaga semangat peserta agar tetap fokus, tenang, dan siap menampilkan kemampuan terbaik di hadapan dewan hakim.(*)
