Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berbasis Kewirausahaan Lingkungan Integrasi dengan PKBM

Sofiawati

Mahasiswa Pascasarjana UNP, Sofiawati. IST

LAPORAN

Sofiawati

Pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis kewirausahaan lingkungan, merupakan satu model pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir yang dilakukan dengan memaksimalkan masyarakat memanfaatkan potensi lingkungan alam. Model yang dikembangkan terintegrasi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang dilakukan dengan tahapan persiapan (rekrutmen peserta, analisis kurikulum), pelaksanaan (teori dan praktek), evaluasi (tes kognitif dan skill)

Program pemberdayaan masyarakat merupakan program yang selalu digulirkan oleh pemerintah dan umumnya sudah dilaksanakan pada sejumlah kelompok masyarakat baik yang bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan dan kelautan. Khusus dalam hal kelautan targetnya adalah kelompok nelayan. Berdasarkan data, tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan dominan masih rendah, tidak terkecuali di Kota Pariaman. Hal ini karena jenis pekerjaan ini merupakan pekerjaan musiman dan mereka sebagian berperan sebagai buruh nelayan dan buruh tani yang pendapatannya cukup minim.

Model pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis kewirausahaan lingkungan, merupakan satu model yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian disertasi. Pengerjaan dan penulisan disertasi ini dilakukan dengan menggunakan model pengembangan (Research dan Development) yang bertujuan menemukan pola pengembangan pemberdayaan masyarakat yang valid, praktis dan efektif sehingga dapat segera diimplementasikan di tengah masyarakat nelayan.

Berbicara mengenai program pemberdayaan masyarakat sudah banyak digulirkan oleh pemerintah, namun beberapa diantaranya belum optimal karena berbagai faktor, diantaranya need analisis yang tidak melibatkan masyarakat, durasi program yang singkat dan juga pendampingan tidak berkelanjutan. Kondisi ini mengakibatkan pemberdayaan yang dilakukan belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program pemberdayaan masyarakat pesisir yang dikembangkan pada tahap awal difokuskan pada penelusuran mengenai potensi di wilayah pesisir Kota Pariaman. Potensi alam dan kelauatan di Kota Pariaman sangat luas. Hasil ikan tangkap cukup besar dan mampu memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Potensi ikan tersebut sangat besar di Kota Pariaman. Menurut data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman potensi sumberdaya ikan laut sebesar 7.892 ton dan sebagian besar merupakan ikan pelagis kecil 3.156 ton/tahun dan ikan domersal (236,7 ton/tahun) dan pelagis besar (2841 ton/tahun).

Potensi sosial masyarakat di Kota Pariman yakni kehidupan masyarakat yang heterogen, namun tetap hidup rukun. Menurut narasumber di desa Padang Pariaman, hampir tidak ada konflik sosial karena masyarakat umumnya hidup rukun. Potensi tersebut perlu dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengoptimalkan kelompok-kelompok masyarakat dan memberdayakan masyarakat di dalam kelompok tersebut. Pada setiap desa sudah ada organisasi pemuda yang aktif untuk membantu kesejahteraan masyarakat.

Penelusuran mengenai potensi ini penting dan akan berbeda secara spesifik antara satu nagari atau satu desa. Perbedaaan potensi tersebut nanti akan direkap dan dijadikan database pada masing-masing PKBM yang memang sudah ada di wilayah tersebut. Pemetaan yang baik mengenai potensi ini, tentu akan berdampak besar terhadap pengembangan kurikulum pelatihan yang akan dilaksanakan di PKBM. Dari hasil penelitian yang dilakukan ada perbedaan secara spesifik mengenai sasaran pelatihan dari aspek kognitif yang ditemukan, misalnya pada aspek kognitif peserta pada satu PKBM di kecamatan A berbeda dengan B. A akan meminta difokuskan untuk kelembagaan, sementara B meminta difokuskan pada pengembangan Teknologi Informasinya.

Pada tahap selanjutnya melakukan perencanaan yang terdiri dari tahap persiapan peserta, kurikulum dan penetapan jadwal pelatihan. Perencanaan pelatihan dilakukan bekerjasama dengan tim dari PKBM dan pemerintah setempat untuk menyusun program pelatihan. Tahap perencanaan peserta menjadi penting agar sasaran program pelatihan ini menjadi terarah.

Tahap berikut adalah penyusunan kurikulum. Meski sudah ada kurikulum baru yang sudah dirumuskan sebagai produk dalam penelitian ini, pengembangan lebih lanjut perlu dilakukan agar kurikulum yang diberikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Ada kurikulum baku yang sudah dirumuskan dalam buku panduan instruktur di antaranya pengetahuan mengenai kewirausahaan, kelembagaan, dan teknologi informasi. Namun aplikasinya pada masing-masing wilayah diharapkan akan berbeda sesuai dengan hasil need analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap inilah program pemberdayaan ini akan lebih optimal karena kurikulum yang diberikan bersifat dinamis dan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Materi mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi satu materi yang banyak diminta oleh peserta pelatihan disamping materi pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi produk yang sudah dihasilkan.

Pada tahap pelaksanaan didesain kegiatan pelatihan yang dilakukan minimal 2 bulan yang difokuskan pada pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta pelatihan, namun karena terintegrasi dengan PKBM setempat maka pelatihan dapat berlangsung sepanjang peserta mengikutib program paket di PKBM. Program yang digulirkan diharapkan tidak berhenti begitu saja karena durasi yang terbatas, namun benar-benar sampai pada sasaran menuju masyarakat sejahtera. Pelatihan yang dikembangkan dengan opsi 30 % teori dan 70 % praktek. Pelatihan dibuat dengan pendekatan pelatihan partisipatif. Peserta pelatihan terlibat secara aktif untuk menentukan materi dan terlibat langsung dalam pelatihan tersebut sehingga memperoleh kompetensi yang diharapkan.

Pada tahap praktek pada program pemberdayaan ini memang difokuskan pada pemberdayaan berbasis kewirausahaan lingkungan yakni dengan memanfaatkan sampah plastik. Pemanfaatan sampah plastik ini tentu berdampak positif karena bahan baku yang banyak ditemukan di sekitar masyarakat dan juga pengembangan berpotensi mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat sampah yang tidak terurai oleh tanah.

Selanjutnya tahapan evaluasi pelatihan. Kegiatan ditujukan untuk dapat mengetahui tingkat ketercapaian sasaran program yang telah dilaksanakan. Evaluasi menjadi pening untuk menilai apakah secara kognitif, afektif dan psikomotor sudah dicapai hasil sesuai target dari kegiatan pelatihan yang dilakukan. Tahap akhir yakni pendampingan berkelanjutan.  Pendampingan berkelanjutan adalah bagian yang juga menjadi perhatian. Dalam model yang dirancang, peserta pelatihan memperoleh pendampingan yang berkelanjutan karena melibatkan PKMB setempat. Lokasi PKBM yang dekat dengan pemukiman masyarakat akan memungkinkan memberikan pendampingan secara berkelanjutan sehingga benar-benar berguna bagi masyarakat pesisir dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Program pemberdayaan masyarakat berbasis kewirausahaan lingkungan yang dikembangkan dengan lokasi ujicoba di Kota Pariaman merupakan satu usulan baru format pemberdayaan yang dapat dilakukan oleh pemerintah. Hasil penelitian yang telah ditulis dalam disertasi ini menunjukkan satu tingkat keefektivan model yang dikembangkan oleh peneliti karena dari sisi pendekatan yang dipilih yakni pelatihan partisipatif. Pendekatan ini memungkinkan masyarakat sasaran dalam hal ini nelayan diharapkan tidak hanya menjadi objek namun juga menjadi subjek dari kegiatan yang dijalankan sehingga mereka dapat merasakan dampak langsung dari aktivitas yang dilakukan. Model ini memungkinkan masyarakat nelayan lebih mandiri dan dapat berubah mindsetnya tidak hanya berfikir untuk bisa hidup dari hari ke hari saja, namun diharapkan juga dapat memikirkan masa depannya, sehingga stigma negatif kehidupan nelayan yang miskin dapat dihilangkan dan kesejahteraan nelayan di negara yang notabene dikelilingi lautan yang berpotensi besar ini dapat ditingkatkan. Semoga.

Artikel ini merupakan bagian dari Disertasi dengan pembimbing Prof. Dr. Eri Barlian, M.Si dan Prof. Dr. Bustari Muchtar. (*)

hantaran.co

Exit mobile version