Sumbar

Pembangunan Tantangan Utama Kabupaten Agam

0
×

Pembangunan Tantangan Utama Kabupaten Agam

Sebarkan artikel ini
Pembangunan

Padang,hantaran.Co–Permasalahan pembangunan daerah masih menjadi tantangan utama di Kabupaten Agam. Meski potensi ekonomi dan sumber daya alam cukup besar, berbagai persoalan seperti kemacetan di kawasan perdagangan, terbatasnya infrastruktur dasar, serta keterbatasan akses komunikasi di sejumlah nagari masih menghambat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat. 

Kondisi ini menjadi sorotan serius dalam pertemuan antara Anggota DPR RI Fraksi PKS, Nevi Zuairina, dengan Bupati Agam, Ketua DPRD, dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah konkret untuk mempercepat pembangunan daerah. Nevi menegaskan pentingnya kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar program-program pembangunan dapat berjalan efektif, tepat sasaran, serta menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Salah satu persoalan mendesak yang menjadi perhatian adalah kemacetan di kawasan Pasar Padang Lua. Sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat, pasar tersebut kerap mengalami kepadatan arus lalu lintas, terutama saat jam sibuk. Menurut Nevi, penyelesaian masalah ini memerlukan sinergi lintas sektor dan dukungan anggaran dari pusat agar penataan kawasan dapat segera diwujudkan.

“Selain itu, revitalisasi pasar-pasar nagari juga menjadi fokus pembahasan. Pasar tradisional yang menjadi urat nadi ekonomi rakyat di Agam membutuhkan sentuhan modernisasi tanpa menghilangkan karakter lokalnya. Saya menilai, peningkatan fasilitas pasar akan mendorong daya saing pelaku UMKM serta memperkuat roda ekonomi masyarakat nagari,” katanya kepada media kemarin di Agam.

Tak hanya sektor perdagangan, pembangunan jaringan irigasi turut menjadi perhatian. Banyak lahan pertanian di Agam yang masih bergantung pada curah hujan sehingga produktivitas pertanian tidak optimal. Dengan adanya jaringan irigasi yang memadai, diharapkan kesejahteraan petani meningkat dan ketahanan pangan daerah semakin kuat.

Masalah pelayanan dasar masyarakat pun tak luput dari pembahasan. Ketersediaan ambulans di beberapa wilayah dinilai masih kurang, sehingga menghambat layanan darurat kesehatan. Nevi mendorong adanya pengadaan tambahan unit ambulans serta peningkatan fasilitas kesehatan agar masyarakat di pelosok dapat memperoleh layanan cepat dan memadai.

Persoalan lain yang juga menjadi sorotan adalah blank spot atau wilayah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi. Di era digital saat ini, akses internet bukan lagi kebutuhan sekunder, melainkan prasyarat utama untuk mendukung aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik. Nevi menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan perluasan jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut melalui koordinasi dengan kementerian terkait.

“Semua program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi rakyat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Agam,” tegas Nevi. Ia menambahkan bahwa pembangunan daerah harus berorientasi pada pemerataan dan keadilan, sehingga tidak ada nagari yang tertinggal dalam arus pembangunan nasional.

Sebagai anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, industri, dan investasi, Nevi juga mendorong agar setiap OPD segera menyiapkan proposal program pembangunan yang dapat diperjuangkan di tingkat nasional. Menurutnya, kesiapan dokumen dan perencanaan teknis akan memperkuat posisi daerah dalam mendapatkan dukungan anggaran pusat. “Kita ingin memastikan bahwa aspirasi masyarakat Agam benar-benar sampai dan mendapat perhatian di pusat,” ujarnya. 

Ia berharap kolaborasi yang terbangun antara wakil rakyat dan pemerintah daerah dapat menjadi contoh sinergi pembangunan yang berkelanjutan.Pertemuan ini menjadi bukti nyata bahwa komunikasi antara legislatif dan eksekutif memiliki peran strategis dalam mempercepat pembangunan daerah. Melalui kerja sama yang harmonis dan berorientasi pada solusi, Kabupaten Agam diharapkan mampu melangkah lebih cepat menuju kesejahteraan yang merata bagi seluruh warganya.