Sumbar

Ini Langkah Pemko Pariaman Atasi Pemangkasan TKD

0
×

Ini Langkah Pemko Pariaman Atasi Pemangkasan TKD

Sebarkan artikel ini
Pariaman

Padang,hantaran.Co–Pemerintah pusat akan memangkas alokasi dana Transfer ke Daerah (TKD) untuk Kota Pariaman sebesar Rp92 miliar pada tahun anggaran 2026 mendatang. Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman telah menyiapkan sejumlah langkah strategis.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Pariaman, Yota Balad saat disambangi Tim Harian Haluan di kantornya, Rabu (29/10/2025) 1kat Daerah (OPD) untuk meningkatkan kemandirian fiskal.

“Kami harus kreatif dalam menyiasati pemotongan anggaran ini. Salah satu upayanya adalah dengan memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui inovasi dan kolaborasi lintas OPD,” ujarnya.

Menurut Yota, beberapa OPD di lingkungan Pemko Pariaman sudah mulai menunjukkan peningkatan kinerja dalam menyumbang PAD. Namun, ia menegaskan bahwa upaya itu harus dilakukan lebih masif dan merata.

“OPD yang sudah memberikan kontribusi tinggi, harus lebih semangat lagi, dan yang masih rendah harus mencari terobosan. Semua harus berkontribusi,” ucapnya.

Sedikit kabar baik datang dari realisasi PAD tahun 2025. Hingga Oktober, realisasi PAD Kota Pariaman telah mencapai Rp46 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp40 miliar hingga akhir tahun. “Ini pertanda positif bahwa kami mampu meningkatkan kemandirian fiskal jika semua elemen bergerak bersama,” katanya.

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana pusat, Pemko Pariaman juga membuka peluang kerja sama dengan sektor swasta dan sponsor eksternal. Salah satunya melalui proyek pembangunan jogging track di kawasan GOR Rawang. Proyek yang menjadi bagian dari program unggulan Pemko dalam mengembangkan sport tourism itu rencananya akan dibiayai melalui program CSR perusahaan.

“Minat masyarakat terhadap olahraga terus meningkat. Maka dari itu, kami ingin menjadikan olahraga sebagai daya tarik wisata baru di Pariaman. Sport tourism ini tidak hanya menyehatkan, tapi juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Yota.

Selain di bidang pariwisata dan olahraga, Pemko juga terus berupaya memperkuat sektor kesejahteraan sosial. Yota menyebut, Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Pariaman akan mendapat tambahan alokasi sebesar 50 persen, yang diharapkan dapat membantu lebih banyak masyarakat berpenghasilan rendah. “Kami juga menargetkan agar Kampung Nelayan bisa mendapatkan tambahan bantuan ini pada tahun 2026,” ucapnya.

Sementara dari sektor infrastruktur, Kota Pariaman baru-baru ini juga menerima hibah CCR Corporation Japan berupa sistem pemurnian air ledeng di SMPN 2 Pariaman senilai Rp3,5 miliar. Hibah ini menjadi bukti dukungan internasional terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan dasar masyarakat. “Proyek ini istimewa karena airnya memiliki kualitas sangat baik dengan 0 persen kandungan kuman,” ujar Yota.

Lebih lanjut, Yota juga menyinggung capaian program unggulan (progul) Pemko Pariaman yang realisasinya sudah mencapai 90 persen. Salah satu di antaranya adalah program Satu Rumah Satu Hafiz, yang bekerja sama dengan MDA, LPTQ, dan lembaga nonformal untuk mendukung gerakan tahfiz Al-Qur’an di kalangan pelajar.

“Anak-anak yang lulus sekolah dasar wajib memiliki sertifikat tahfiz minimal setengah atau satu juz. Ini bagian dari pembentukan karakter religius sejak dini,” katanya.

Selain pelaksanaan MTQ rutin, Pemko juga merencanakan perlombaan hafiz Al-Qur’an dengan hadiah umrah bagi pemenang, yang akan digelar pada tahun 2026 dengan dukungan sponsor.

Menutup perbincangan, Yota mengungkapkan satu lagi rencana besar, yakni pembangunan Taman Kota di kawasan GOR Rajo Bujang, yang saat ini sedang dalam proses perencanaan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim).

“Kami ingin menghadirkan ruang publik yang nyaman dan representatif bagi masyarakat. Meskipun anggaran kita terbatas, semangat membangun Pariaman tidak akan surut,” tuturnya optimistis.