PAN Tengah Berhitung Soal Cawawako Padang

pan padang berhitung

Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharulah

PADANG, hantaran.co — Partai Amanat Nasonal (PAN) dinilai tengah berhitung dan mempertimbangkan secara serius terkait kursi wakil wali kota (Wawako) Padang yang masih kosong. Jika salah mengambil keputusan, akan membawa dampak yang buruk untuk Hendri Septa dan PAN tersandung dalam Pilkada 2024 mendatang.

Pengamat Politik UIN Imam Bonjol Muhammad Taufik mengatakan PAN terkesan diam, di saat PKS sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkan calon-calon yang bakal mereka ajukan ke DPRD Padang.

“PKS sudah mempersiapkan enam nama, karena merasa secara etika politik mereka berhak untuk mendapatkan kursi itu. Sementara PAN masih terkesan diam,” kata Taufik kepada Haluan, Minggu (7/3).

Langkah PAN yang memilih diam itu kata Taufik, bukan karena partai besutan Zulkifli Hasan itu tidak memiliki kader potensial untuk bersaing dengan calon dari PKS.

“PAN perlu melakukan kalkulasi untuk bersiap bertarung pada Pilkada 2024 mendatang. Hendri Septa akan sangat mempertimbangkan siapa yang akan mendampinginya hingga masa jabatannya habis. Sebab calon wakilnya itu bisa jadi kompetitor baginya pada periode selanjutnya. Tentu akan berbahaya, jika nanti wakil yang terpilih popularitasnya melampaui Hendri Septa,” katanya lagi.

Terkait kematangan Hendri Septa dalam memimpin Kota Padang, Taufik menilai dia sudah banyak belajar dari Mahyeldi selama kurang lebih dua tahun menjadi pendampingnya di Kota Padang.

“Orang yang cocok mendampingi Hendri Septa adalah birokrat yang sudah cukup pengalaman untuk bisa memberikan masukan yang baik kepada Hendri Septa yang masih minim pengalaman di birokrasi,” katanya lagi.

Salah satu hal yang perlu dipersiapkan Hendri Septa untuk kembali bersaing pada periode selanjutnya kata Taufik adalah membangun citra diri. Menurut Taufik, Hendri Septa harus keluar dari bayang-bayang Mahyeldi terutama dalam soal membangun citra di tengah masyarakat.

“Dia tidak bisa mengikuti gaya Mahyeldi yang selama ini sukses membangun citra pemimpin yang dekat dengan segmen keagamaan. Hendri Septa harus berani membangun citra sendiri dan memimpin dengan caranya sendiri,” katanya menutup.

Sementara Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Najmuddin M Rasul menilai secara etika politik PAN seharusnya berbesar hati dan menyerahkan calon Wawako Padang kepada PKS. Sebab Walikota Hendri Septa merupakan kader PAN.

“Jadi, PAN bisa fokus untuk menjaga dan membesarkan nama Hendri Septa agar bisa kembali bertarung di Kota Padang pada 2024 mendatang,” kata Najmuddin.

Menurut Najmuddin sosok yang akan mengisi kekosongan kursi Wawako akan sangat bergantung kepada keputusan Mahyeldi sebagai Ketua DPW PKS Sumbar.

“Posisi Mahyeldi yang sekarang cukup kuat, sehingga ia mampu dalam mengambil keputusan nama-nama yang akan diajukan ke DPRD Padang. Jadi, kader PKS yang selama ini dekat dengan Mahyeldi punya peluang cukup besar,” katanya menutup.

Sebelumnya Ketua DPW PAN Sumbar Indra Dt. Rajo Lelo kepada Haluan mengatakan pihaknya tengah melakukan penjaringan untuk memilih Calon Wawako dari PAN. Sebab katanya, secara aturan sosok pengganti Hendri Septa merupakan calon yang diusulkan partai pengusung Mahyeldi-Hendri Septa, yaitu PAN dan PKS.

“Namanya diusulkan ke DPRD. Lalu siapa yang akan dipilih itu tergantung keputusan DPRD. PAN mengusulkan, PKS juga mengusulkan calon. Tapi, untuk nama atau siapa yang akan PAN usulkan menunggu pengangkatan secara resmi Pak Hendri Septa sebagai Walikota Padang,” katanya, Senin (1/3)

Sementara untuk nama-nama yang akan diusulkan, Indra mengatakan masih dirahasiakan. Bisa saja nanti satu, dua atau tiga orang yang akan diusulkan. PAN Sumbar katanya akan memprioritaskan kader dari internal partai sendiri.

“Pasti kami mengutamakan kader sendiri. Jika memang tidak ada yang memenuhi kriteria, baru dari luar partai. Tentu orangnya harus paham bagaimana pemerintahan dan bisa membantu Pak Hendri Septa di Padang,” katanya menutup.

(Riga/Hantaran.co).

Exit mobile version