AGAM, hantaran.Co–Anggota DPRD Kabupaten Agam, Syafril Dt Rajo Api, terus memperjuangkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Kecamatan Palupuh. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi enam lokasi yang masih terisolasi dari jaringan telekomunikasi atau blank spot di wilayah tersebut.
Enam lokasi yang diusulkan untuk pembangunan BTS baru berada di Jorong Simauang Lariang, Jorong Halaban atau Jorong Sipisang, Jorong Lurah Dalam, Jorong Sungai Guntung, Pagadih, dan Nagari Nan Limo.
Menurut Syafril, keterbatasan akses jaringan internet di Palupuh telah lama menjadi keluhan masyarakat, terutama bagi pelajar, pelaku usaha kecil dan aparat nagari yang bergantung pada layanan digital.
“Di Palupuh masih ada enam jorong yang benar-benar blank spot. Masyarakat di sana belum bisa menikmati sinyal internet. Ini kondisi yang tidak boleh dibiarkan di era digital seperti sekarang,” ujar Syafril Dt Rajo Api kepada Haluan Rabu (15/10).
Ia menegaskan, pemerataan sinyal internet merupakan bagian penting dari pemerataan pembangunan. Menurutnya, tanpa jaringan komunikasi yang memadai, masyarakat di daerah terpencil akan tertinggal dalam banyak aspek, mulai dari pendidikan hingga ekonomi.
“Kalau anak-anak sekolah tidak bisa belajar daring, atau petani tidak bisa mengakses informasi harga hasil pertanian, maka kita sedang membiarkan ketimpangan baru,” ujarnya.
Syafril mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Kabupaten Agam serta operator Telkomsel untuk mengusulkan pembangunan BTS baru di beberapa titik strategis di Palupuh.
Ia juga berharap dukungan pemerintah provinsi dan pusat agar program perluasan jaringan ini bisa terealisasi secepatnya.
“Kami di DPRD tentu akan mengawal aspirasi ini. Harapan kami, tahun depan sudah ada realisasi pembangunan BTS agar masyarakat Palupuh tidak lagi terisolasi dari dunia luar,” ujarnya.
Selain itu, Syafril juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, legislatif dan pihak swasta agar pembangunan infrastruktur digital bisa menyentuh seluruh pelosok Agam.
“Pemerataan sinyal internet adalah bagian dari keadilan pembangunan. Jangan sampai ada warga Agam yang masih hidup dalam keterbatasan informasi hanya karena sinyal tak sampai,” tegas politisi yang dikenal vokal memperjuangkan aspirasi daerah pinggiran itu.
Ditambahkan, Kecamatan Palupuh sendiri memiliki sejumlah wilayah perbukitan dengan akses transportasi yang cukup sulit. Pemerintah Kabupaten Agam menyambut baik dorongan dari DPRD tersebut dan berkomitmen untuk mempercepat pemerataan jaringan telekomunikasi.
Kepala Dinas Kominfo Agam melalui Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Jhoni Indra, menyambut baik usulan dari anggota DPRD tersebut. Ia menyebut, pada tahun 2026 pihaknya akan melakukan pendataan ulang wilayah-wilayah blank spot di seluruh kecamatan, termasuk Palupuh.
“Kami menyambut baik usulan itu. Tahun 2026 akan ada pendataan ulang untuk memastikan lokasi yang benar-benar membutuhkan pembangunan BTS. Kami juga akan menyurati nagari dan kecamatan untuk memperbarui data kondisi jaringan di lapangan,” ujar Joni Indra.
Menurutnya, pendataan yang akurat menjadi dasar penting agar pemerintah daerah dapat mengajukan program pembangunan BTS ke Kementerian Kominfo maupun operator seluler. “Data itu nantinya akan menjadi bahan kita dalam usulan ke pusat dan ke provider seperti Telkomsel. Semakin valid datanya, semakin besar peluang terealisasinya pembangunan BTS di daerah,” jelasnya.