PADANG, Hantaran.co – Masa jabatan pelaksana tugas Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar akan berakhir pada 12 Februari 2021. Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit pamit dan menyampaikan pesan untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin bersama. Tentu ada pelaksanaan yang tidak sesuai dan tidak berkenan kami mohon maaf,” ujarnya, saat malam Perpisahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumbar, di Auditorium Gubernuran, Jumat (5/2).
Nasrul Abit menitipkan beberapa pesan kepada Kepala OPD Sumbar. Pertama, banyaknya tenaga honor dan kontrak yang nasibnya belum jelas.
“Kami titip ditolong karena ada peluang P3K atau melalui asuransi. Sebab, nantinya pada pensiun ada pesangonnya,” ujarnya.
Kedua, Nasrul Abit merasa selama lima tahun menjadi wakil gubernur, ia menginginkan diantara OPD rasa kebersamaan dengan dinas instansi masih ada yang kurang, terutama pada saat terjadi musibah.
“Harapan saya ke depan kita kompak. Ingat, saudara ASN bukan pegawai politik. Saya minta saudara bisa melakukan kekompokan itu,” ujarnya.
Ketiga, terkait pembangunan, meski angka kemiskinan di Sumbar masih kecil, namun masih ada daerah tertinggal yang sangat membutuhkan. Menurutnya, hal itu terlihat ketika dirinya berkunjung ke salah satu daerah, terlihat ada kekecewaan dari masyarakat yang belum sempat dibenahi bersama gubernur.
Keempat, beberapa desa terpencil yang infrastruktur yang belum memadai, dan ada daerah yang sangat tertinggal. “Kami harap ke depan ketika membuat data itu, lihatlah daerah tersebut dengan benar, baru di data,” ujarnya.
“Lalu, permasalah pembangunan lainnya, saya bersama gubernur sudah berupaya semaksimal mungkin dan kami minta untuk ditindaklanjuti, seperti jalan tol, jalan flyover dari Kawasan Indarung menuju Kabupaten Solok. Kemudian mengusulkan Mentawai keluar dari daerah tertinggal, dan lainnya,” ujarnya.
Kelima bidang pariwisata, Sumbar mempunyai potensi yang luar biasa. Apalagi, setelah dirinya berkeliling ke provinsi lain, tidak ada daerah yang terbaik, seperti pulau, pantai, dan gunungnya selain di Sumbar.
“Terakhir, sosial dan kemasyarakatan tentang data kemiskinan kita tidak benar. Pada saat membagi softcopi, satu sisi menyampaikan kementerian sosial, saya sudah pergi ke kementerian, dan kita yang tidak melakukan perbaikan data. Jadi kementerian menunggu perbaikan data ini,” ujarnya.
Fardi/Hantaran.co
Komentar