Pasbar,hantaran.Co–Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terus menjadi ancaman serius bagi generasi muda di Sumatera Barat, termasuk di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Wilayah ini dikenal strategis karena berbatasan langsung dengan daerah-daerah yang menjadi jalur perlintasan utama perdagangan narkotika dari Aceh dan Mandailing Natal (Madina). Kondisi geografis tersebut menjadikan Pasbar rentan menjadi pintu masuk peredaran narkoba jenis ganja ke wilayah Sumatera Barat.
Menjawab tantangan itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat bersama BNN Kabupaten Pasaman Barat menggelar audiensi di Aula Rumah Dinas Bupati Pasbar, Kamis (23/10/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antarinstansi dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) serta Prekursor Narkotika (PN). Audiensi dihadiri langsung oleh Kepala BNN Provinsi Sumatera Barat Brigjen Pol. Dr. Ricky Yanuarfi, SH, M.Si, Bupati Pasaman Barat Yulianto, SH, MM, serta unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, dan sejumlah stakeholder terkait.
Dalam paparannya, Brigjen Pol. Dr. Ricky Yanuarfi menegaskan bahwa pemberantasan narkoba harus dilakukan melalui dua strategi utama, yakni mengurangi permintaan (demand) dan menekan pasokan (supply). Berdasarkan data BNN, Provinsi Sumatera Barat menempati peringkat keenam dari 34 provinsi dalam kasus penyalahgunaan narkotika pada tahun 2024. “Kita selalu melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba. Kedatangan kami bukan sekadar formalitas, tetapi untuk mengingatkan pentingnya menyiapkan generasi emas 2045 yang bersih dari narkoba,” ujarnya.
Ricky juga menyoroti dampak sosial yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba, mulai dari kehancuran keluarga hingga rusaknya tatanan moral di kalangan generasi muda. “Kita menghadapi zaman dengan tantangan besar, terutama di era digital di mana informasi mudah diakses namun pengawasan makin sulit. Ini menjadi tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Bupati Pasaman Barat, Yulianto, turut menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan BNN dalam melindungi generasi muda dari bahaya narkotika. Ia menyoroti wilayah Pasbar yang rawan sebagai jalur lintas peredaran gelap. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran Kepala BNN Sumbar dan jajaran. Ini bentuk perhatian besar terhadap Pasbar. Tren penyalahgunaan narkoba di daerah kami menunjukkan peningkatan, terutama di kalangan remaja dan pelajar,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemda Pasbar berkomitmen untuk mendukung penuh setiap program strategis BNN, baik dalam aspek kebijakan, penganggaran, maupun pelibatan masyarakat. Yulianto menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif di semua lapisan, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lembaga pendidikan, agar bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas narkoba. “Kita ingin generasi Pasbar tumbuh sehat, produktif, dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Pasaman Barat, Rangga Noverio, SH, menyampaikan apresiasi kepada BNN Provinsi Sumbar atas dukungan dan pembinaan yang diberikan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Pasbar yang terus menjalin kerja sama erat dengan BNNK. “Sinergi ini adalah kunci. Kami berharap hubungan baik ini terus berlanjut agar program P4GN dan PN di Pasbar berjalan efektif dan berkelanjutan,” katanya.






