hantaran.co – Nagari Sikucua Barat, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, ternyata mengalami kesulitan dalam hal akses terhadap layanan komunikasi dan informasi. Jangankan untuk internetan, hubungan telpon pun kerap mengalami gangguan.
Anak-anak nagari memanfaatkan wifi nagari untuk kebutuhan belajar online mereka. Namun, kondisi ini umumnya lebih banyak dimanfaatkan oleh pelajar yang dekat dengan kantor nagari.
Wali Nagari Sikucua Barat, Rapi’I, sangat berharap agar warganya lebih dapat menikmati akses telpon dan internet. “Karena bagaimana pun akses infomasi ini sudah menjadi kewajiban saat ini demi kemajuan nagari,” katanya.
Dia pun sangat gembira mendengar uraian Anggota DPD RI, Leonardy Harmainy, tentang program digitalisasi desa yang dicanangkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).
“Saya optimis untuk turut menikmati digitalisasi desa sesegeranya. Pasti sangat bermanfaat bagi kemajuan nagarinya. Kami siap memenuhi persyaratan yang diminta,” katanya.
Semenatar itu, Leonardy mengungkapkan, program digitalisasi desa ditujukan untuk 7.904 desa yang belum terlayani oleh komunikasi telpon dan internet. Juga untuk mempercepat layanan internet pada 12.548 desa/kelurahan dari 83.218 desa/kelurahan di Indonesia.
Biasanya, penyedia layanan internet membeli tanah untuk tempat tower, membangun tower dan menyiapkan layanannya. Dan mereka tentu berhitung untung rugi.
Untuk itu, Kemendes PDTT dan Kemkominfo melakukan percepatan layanan. Desa/nagari menyiapkan lokasi pembangunan tower, Kemendes membangun tower dan infrastruktur penunjang.
Adapun Kemkominfo lewat Badan Akses Komunikasi dan Telekomunikasi Indonesia yang memberikan layanan beserta dukungan teknologinya.
“Melihat antusiasme Wali Nagari, Bamus dan tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan ini, kita optimis Sikucua Barat bisa melewati validasi lapangan terkait lokasi, jumlah penduduk, kondisi geografis, ketersediaan listrik dan lainnya agar teknologi digital desa bisa mereka nikmati,” ungkap pria yang akrab dipanggil Bang Leo ini.
Leonardy menghimbau, agar Wali Nagari mempersiapkan perangkat nagari yang mampu memanfaatkan perangkat digital tersebut. Perangkat nagari yang mampu mentransfer ilmu, wawasan dan keahlian digitalnya secara terintegrasi dan berkesinambungan kepada masyarakat Sikucua Barat.
“Semua demi memberikan dampak positif bagi berbagai sektor kehidupan anak nagari, apakah di sektor pendidikan, layanan masyarakat, layanan kesehatan, perekonomian, pertanian dan sebagainya,” ujarnya. (*)
Isra/hantaran.co