LIMAPULUH KOTA, Hantaran.co–Nagari Andiang yang berada di Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu daerah penghasil jeruk di Sumatera Barat. Jeruk yang dihasilkan diberi nama Jerman.
Hampir 80 persen penduduk Nagari Andiang merupakan petani.Dari 80 persen tersebut, umumnya petani setempat bukan bercocok tanam padi di sawah ataupun tanam sayuran. Melainkan berkebun jeruk. Hampir setiap hari petani setempat memperluas ladang perbukitan dengan tanaman jeruk.
“Jerman, itulah nama jeruk asli dari Nagari Andiang. Jeruk dengan buah yang segar dan memiliki rasa yang khas,” ucap Gusfiandi Wali Nagari Andiang pada Minggu (7/2).
Jerman tersebut, katanya merupakan singkatan Jeruk Manis Andiang.
“Sengaja dilabel dengan nama Jerman. Supaya mudah dihafal dan lebih cepat dikenal,” katanya lagi.
Setiap hari, luas perkebunan jeruk masyarakat di nagari setempat terus bertambah. Lereng-lereng bukit yang awalnya rimba, bersemak, dan tak terawat, kini sudah rapi dengan berjejernya tanaman jeruk manis disana.
“Sawah memang dilarang alih fungsi ke kebun jeruk. Sawah tetap ditanami dengan padi atau sayur lainnya,” katanya.
Di nagari yang dipimpinnya, menghasilkan setidaknya 3 sampai 4 ton buah jeruk segar setiap bulannya.
“Terkadang sampai 15 hingga 20 ton berbulan jeruk keluar dari Andiang ini. Tetapi, kalau buah tidak banjir, bisa panen standar antara 3 sampai 4 ton per bulan,” ucap Wali Nagari Andiang.
Meski jeruk di Andiang tersebut banyak panen, diakui wali nagari agak sulit untuk memasarkan buah. Apalagi ketika buah banjir, harganya langsung anjlok.
“Ini yang dirasakan petani. Tidak tau kemana buah dijual. Harga buah sering anjlok dan tak sesui dengan biaya pengolahan lahan,” ungkap Gusfialdi.
Karena kondisi itu, Wali Nagari Andiang pun sudah bertekad berdirinya pabrik pengolahan air jeruk menjadi air kemasan.
“Ini kita dorong terus, bagaimana agar berdirinya pabrik olahan air minum jeruk,” katanya.
Menurut Gusfialdi, apabila adanya pabrik tersebut, setidaknya mampu menaikan harga panen jeruk petani. Tak hanya di Andiang saja, melainkan sejumlah nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Ini yang sedang kita gagas, pabrik olahan. Setidaknya ada UMKM yang bergerak pada pengolahan buah jeruk jadi air kemasan. Untuk branding hasil olahan juga sudah kita siapkan. Yakni Jerman Fresscool, yaitu Jeruk Manis Andiang yang segar, sejuk dan dingin. Mudahan-mudahan, ini terwujud,” katanya lagi.
Ia pun berharap, siapa pun bupati dan wakil bupati yang dilantik ke depan, Pemerintahan Limapuluh Kota wajib untuk merealisasikan dan mendukung berdirinya pabrik olahan di nagari yang berbatasan dengan Kecamatan Bukit Barisan dan Kecamatan Guguak tersebut.
(Dadang/Hantaran.co)