JAKARTA, hantaran.co – Kemacetan parah di Pelabuhan Merak terus terjadi hingga H-2 lebaran 2022, Sabtu (30/4). Dikutip CNN Indonesia, Kepala Departemen Manajemen CSR dan Humas PT MMS, Uswatun Hasanah mengatakan, kemacetan yang dialami pemudik di Kota Cilegon bahkan mencapai 19 kilometer.
Kemacetan itu terbagi di dalam ruas tol Tangerang-Merak yang mencapai 9 kilometer. Kemudian pantauan di jalan arteri, kemacetan diperkirakan mencapai 10 kilometer.
“Ekor antrian sejak jam 04.00 WIB dini hari tadi hingga sekarang, naik turun di KM89 sampai KM90,” ucapnya melalui pesan elektronik.
Uswatun merinci kendaraan yang masuk di Gerbang Tol (GT) Cikupa berjumlah 46.633 unit atau naik 4,6 persen. Kemudian kendaraan yang keluar di GT Merak sebanyak 8.327 atau turun 7,81 persen dari arus lalu lintas harian.
Guna mengurangi beban kendaraan dan kemacetan di sekitar Pelabuhan Merak, seluruh kendaraan dikeluarkan melalui GT Serang Barat dan diarahkan melalui jalan arteri di Kabupaten Serang dan masuk ke pusat Kota Cilegon.
Polisi juga sudah melakukan pengalihan arus ke Serang Barat. Bagi pemudik yang terlanjur terjebak kemacetan di ruas tol Tangerang-Merak, pemudik bisa beristirahat di rest area KM 43 dan 68 arah Merak.
Pemudik Pingsan
Penuh sesak di Pelabuhan Merak membuat salah seorang pemudik perempuan bernama Sumarni (34) pingsan di dalam mobil. Kondisi itu diketahui saat ia sedang menunggu antrean masuk kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (29/4) malam.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga menyebut, dari hasil pemeriksaan sementara pemudik itu pingsan karena lemas, mengalami dehidrasi berat, hingga muntah-muntah. Sumarni lalu dibawa menuju Pos Kesehatan Pelabuhan Merak untuk penanganan lebih lanjut.
Pemudik motor yang jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu dilaporkan menyemut di dalam Pelabuhan Merak, sejak Jumat (29/4) malam hingga Sabtu, (29/4).
Munir (52), salah satu pemudik mengaku mengalami kemacetan yang luar biasa sejak dari Bekasi untuk sampai di Pelabuhan Merak.
“Ya, tadi berangkat dari sore, mau mudik ke Padang dari Bekasi. Kemacetan luar biasa, menguji kesabaran demi bertemu orang tua dan sanak keluarga. Di belakang macet panjang, sudah seperti bendungan dibuka,” ucapnya saat ditemui wartawan di tol gate Pelabuhan Merak.
Tak hanya itu, kisah sedih juga disampaikan Sri, pemudik asal Bogor yang mengaku berangkat bersama kedua anaknya pada Jumat (29/4) malam dan baru sampai di tol gate Pelabuhan Merak pada Sabtu (30/4) sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat sampai di Pelabuhan Merak, hujan turun deras. Tol gate khusus sepeda motor pun tak menyiapkan fasilitas tenda. Alhasil, para pemotor mesti rela hujan-hujanan, termasuk juga anak-anak.
“Sedih ya. Menunggu suami di belakang. Sudah berangkat dari jam 23.00 WIB malam tadi. Maunya sih ada tenda harusnya disini,” katanya sembari menahan tangis dan mengusap kepala sang anak dalam gendongan.
hantaran/rel