PADANG PARIAMAN, hantaran.co — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bakal menerapkan protokol kesehatan ketat saat perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII yang akan digelar pada 12-21 November mendatang. Setiap peserta dan tamu yang datang diwajibkan untuk menjalani tes swab di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat meninjau sarana dan pra sarana penyambutan kafilah MTQ Nasional XXVIII di BIM, Minggu (18/10/2020). Dalam kesempatan tersebut, ikut hadir Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbar, Heri Nofiardi dan Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Syaifullah.
“Terminal Kedatangan yang baru dibangun di BIM akan digunakan khusus untuk menyambut kedatangan para kafilah MTQ Nasional XXVIII. Selain itu, segala pemeriksaan dan proses pendaftaran juga akan dilaksanakan di sini,” kata IP.
Ia meminta agar setiap instansi, lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bisa bekerja sama dalam menyukseskan MTQ Nasional, termasuk memastikan penerapan protokol kesehatan bagi para kafilah yang datang berjalan dengan baik.
“Setiap kafilah yang datang akan menjalani pemeriksaan sesuai protokol kesehatan Covid-19. Salah satunya, mereka diwajibkan untuk menjalani tes swab. Semua ini kami lakukan untuk mengantisipasi agar virus Corona tidak semakin menyebar di Sumbar,” ucapnya.
Di samping itu, ia juga menginginkan semua tamu disambut dengan baik. Mereka juga harus dibuat senyaman mungkin. Kemudian, setelah seluruh proses pemeriksaan selesai, barulah para tamu dibawa ke hotel yang telah disediakan.
Terakhir, ia kembali berpesan untuk memastikan agar setiap protokol kesehatan yang telah ditetapkan dapat benar-benar dijalankan. “Kita harus bisa menjaga itu. Jangan sampai MTQ Nasional XXVIII justru menjadi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Ini menjadi tantangan bagi kita semua. Mari kita jaga bersama,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Syaifullah mengungkapkan bahwa untuk mencegah penyebaran Covid-19, acara pembukaan MTQ Nasional XXVIII akan digelar secara virtual.
Ia menyebut, total kapasitas Main Stadium di Padang Pariaman, yang akan dijadikan sebagai lokasi pembukaan MTQ Nasional, adalah sebesar 35.000 tempat duduk. Dari jumlah tersebut, hanya akan ada 3.500 tempat duduk atau sekitar 10 persen kapasitas yang akan diisi saat pembukaan nanti.
“Jadi, kami memang tidak mengharapkan banyak yang datang saat acara pembukaan nanti. paling-paling yang akan hadir itu cuma peserta, official, dan tamu-tamu VIP, baik dari kementerian, pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota. Peserta dan official jumlahnya sekitar 2.000 orang. Ditambah, tamu VIP dari kementerian beberapa orang. Lalu, dari kabupaten/kota sekitar 50 orang, dan dari Padang Pariaman sekitar 200 orang,” katanya.
Selain itu, untuk pagelaran tarian saat acara pembukaan juga akan dibatasi, dari yang semula sebanyak 850 orang penari menjadi hanya 100 orang penari saja. “Jumlah yang hadir nanti mesti dibatasi secara ketat. Karena kalau banyak yang hadir, jelas akan sulit untuk menerapkan protokol kesehatan secara maksimal,” ujar Syaifullah.
Di sisi lain, ia juga menyebutkan, meski pembangunan Main Stadium di Kabupaten Padang Pariaman belum rampung 100 persen, tetapi untuk penyelenggaraan acara pembukaan, tetap bisa dilakukan.
“Memang belum rampung 100 persen. Akan tetapi, karena acara pembukaan MTQ Nasional XXVIII tidak terlalu jor-joran, maka walau belum rampung, pembukaan tetap bisa digelar di Main Stadium,” ujarnya.
Sementara itu, untuk 12 venue di Kota Padang yang akan menjadi lokasi perlombaan, Syaifullah mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam proses lelang. Pasalnya, pembangunan 12 venue tersebut baru dianggarkan di APBD Perubahan 2020. Pembangunannya direncanakan baru akan dimulai saat mendekati hari H.
“Pembangunannya kan nanti juga tidak terlalu banyak. Paling cuma pembangunan sekat-sekat menggunakan triplek. Jadi, tidak akan memakan waktu terlalu lama,” ucapnya.
Sedangkan untuk persiapan lainnya, ujar Syaifullah, mulai dari transportasi, akomodasi penginapan, kepanitiaan, kepesertaan, hingga pengisi acara sudah tuntas. Termasuk juga persiapan Master of Ceremony (MC) dan operator IT. (*)
Hamdani/hantaran.co