Meningkatkan Sikap Jujur dan Tanggung Jawab Mahasiswa

Dr.Desri Nora.AN, M.Pd

LAPORAN : Dr.Desri Nora.AN, M.Pd

Perlu disadari bahwa pembinaan nilai sikap dan karakter di perguruan tinggi merupakan salah satu tujuan utama dan harus menjadi cerminan dan pola berkehidupan dan bermasyarakat pada mahasiswa. Hal ini mengingat tingkat kekhawatiran pada degradasi sikap dan karakter mahasiswa, terutama sikap lemahnya kejujuran dan kurangnya rasa tanggung jawab yang ditunjukkan mahasiswa akan menjadi kebiasaan dalam kehidupannya di masyarakat.

Perlu dipahami, bahwa sikap jujur dan tanggung jawab merupakan unsur vital dalam setiap individu untuk memiliki kepribadian yang luhur. Hal ini dianggap sangat penting karena semua aspek kehidupan harus dimulai dari kejujuran dan tanggung jawab yang diwujudkan secara utuh. Kejujuran atau jujur, artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan  apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedangkan tanggung jawab, merupakan refleksi sikap berani memikul beban terhadap apa yang telah diperbuatnya.

Dengan demikian, terbentuknya sikap jujur dan tanggung jawab pada diri mahasiswa akan menjadi gambaran generasi yang paripurna, yang diharapkan untuk masa depan bangsa dan negara. Banyak faktor yang dapat dilihat untuk mencapai keberhasilan penanaman sikap jujur dan tanggung jawab pada mahasiswa. Peran keluarga, masyarakat dan lingkungan setempat serta media sosial menjadi aktor yang cukup determinan untuk ikut berpartisipasi dalam pencapaian tersebut.

Untuk mengembangkan sikap jujur dan tanggung jawab mahasiswa dalam proses pembelajaran perlu dilakukan inovasi baik dengan menggunakan model, pendekatan, strategi maupun motode pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dosen khususnyan yang mengampu mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) mestilah mampu mengambil celah untuk mengikutsertakan peran-peran tersebut dalam setiap materi ISBD, sehingga diharapkan kesempatan ini akan memotivasi mahasiswa dalam mencari pengalaman dan menjadikannya pengetahuan yang utuh dalam dirinya.

Selain itu, mahasiwa juga terpacu untuk mengembangkan konsep-konsep berpikir mereka terhadap fenomena gejala-gejala sosial yang banyak terjadi. salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan sikap jujur dan tanggung jawab mahasiswa dalam proses pembelajaran ISBD adalah model pembelajaran ISBDBASIKO  ISBD Berbasis Kontekstual.

Pembelajaran kontekstual terbukti bisa meningkatkan kenyamanan iklim perkuliahan dan ketahanan diri mahasiswa (Christine Kim- Eng Lee, Tock-Kenf Lim & Maureen NG, 1997). Ketika kenyaman dalam diri mahasiswa sudah tertanam maka untuk mentranmisi sikap jujur dan tangung jawab pada mahasiwa akan mudah terlaksana. Penggunaan contekstual learning dalam pembelajaran ISBD memberikan pasangan yang cocok bagi metode dan materi. Hal ini terkait dengan materi nilai-nilai budaya yakni sikap jujur dan tangung jawab yang sudah dalam diri individu. Contektual learning merupakan alat yang sempurna untuk membantu mahasiswa dalam memahami nilai-nilai dasar dalam kurikulum ISBD. 

Perguruan tinggi sebagai sebuah institusi tempat belajar yang memfasilitasi pendidikan seumur hidup (Jarvis, 2001: 28). memang seharusnya memperhatikan perkembangan mahasasiwa secara holistik, keterpaduan pikiran dan hati (integration of mind and the heart), identitatitas diri, kepedulian terhadap dunia (engagement in the world), pembelajaran yang bersifat percobaan (experiential learning), nilai dan spiritualitas (Braskamp, 2009). sebagaimana dinyatakan Association of American Collage & Universities (2007) bahwa pendidikan tinggi tidak hanya peduli terhadap perkembangan dan pembelajaran intelektual tetapi juga perkembangan moral, sosial, fisik, dan spiritual mahasiswa termasuk perkembangan interkultural dan dunia.

Model pembelajaran ISBD berbasis kontekstual dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter jujur dan tanggung jawab pada mahasiswa. Oleh karena itu  dalam peaksanaan model pembelajaran ISBDBASIKO disajikan tahapan pembelajaran sebagai berikut  (1)  Jujur,  (2) amati (3) tanya (4) selesaikan (5) tampilkan, (6) refleksi. Beberapa kontribusi model pembelajaran berbasis kontekstual pada matakuliah ISBD adalah  1) adanya kerjasama dan interaksi segala arah antara mahasiswa dengan dosennya atau sebaliknya 2) adanya scaffolding yang diberikan dosen sesuai kebutuhan mahasiswa. 3) adanya pemberian motivasi oleh dosen kepada mahasiswanya dalam proses pembelajaran secara seksama. 4) dapat memberikan penghargaan pada aktivitas positif yang dilakukan mahasiswa. 

Berdasarkan hasil pengujian model ISBDBASIKO. Khususnya pada pembelajaran ISBD yang penulis lakukan di Universitas Negeri Padang (UNP) dapat disimpulkan bahwa telah dimanifestasikan atau diwujudkan model pembelajaran ISBD berbasis kontekstual yang disingkat ISBDBASIKO,yangdapat mengembangkan sikap jujur dan tanggung jawab, begitupun dengan produk pendukung yang dikembangkan dari model pembelajaran ini berupa buku Pedoman Kerja Dosen (PKD), buku Bahan Ajar dan buku Model ISBDBASIKO yang valid. Kevalidan model ditinjau dari beberapa aspek yakni  aspek isi komponen dan prinsip serta pengembangan model. Sedangkan untuk struktur model ditinjau dari konstruk, format, dan bahasa yang digunakan diperoleh hasil sangat baik dari para ahli selaku validator Hal ini menggambarkan bahwa model mampu terlaksana dengan baik. 

Efektifitas model beserta produk pendukung berupa buku Bahan Ajar mahasiswa dan buku Pedoman Kerja Dosen yang dinilai secara aspek aktivitas, pengetahuan, dan sikap mahasiswa memiliki tingkat kefektifitasan sangat baik. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang digunakan diperoleh penjelasan sebagai berikut, bahwa terhadap perkembangan nilai sikap mahasiswa diperoleh kesimpulan bahwa adanya perbedaan nilai sikap mahasiswa yang diajar dengan model ISBDBASIKO dibandingkan dengan mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran yang biasa digunakan oleh dosen.

Model pembelajaran ini membangun kesadaran mahasiswa untuk melihat ke dalam dirinya (refleksi). Melakukan instrospeksi terhadap apa yang telah dia lakukan selama ini terkait materi yang dibicarakan, yang telah diketahui dalam proses pembelajaran di kelas serta apa yang akan dilakukan setelah ini. Ia perlu menegaskan pada dirinya sendiri untuk meraih apa yang dia inginkan dalam perubahan diri ke arah yang lebih positif.

Di satu sisi, dalam rangka menyongsong Revolusi Industri 4.0 pada program Merdeka  Belajar, mahasiswa memerlukan  transformasi pembelajaran agar  lulusan Pendidikan tinggi  menjadi generasi yang unggul. Generasi yang tanggap dan siap menghadapi tantangan zamannya, tanpa tercerabut dari akar budaya bangsanya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dibutuhkan Pendidikan Karakter  dengan  karakteristik nilai-nilai baik (mengetahui nilai kebaikan,  mau berbuat baik, bertindak nyata dalam kehidupan yang baik, dan memberikan dampak kebaikan kepada lingkungan), terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku. Diantaranya, karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.  

Artikel ini ditulis berdasarkan disertasi untuk penyelesaian S-3 pada Prodi Ilmu Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Padang dengan judul;  Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Sikap Jujur dan Tanggung Jawab, dengan tim promotor Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A dan Prof. Dr. Mudjiran.

Exit mobile version