BeritaEkonomiFokusSumbarTeknologiviral

Minim Mobil Pemadam di Pessel, Politisi Nasdem Dorong Setiap Nagari Punya Betokar

20
×

Minim Mobil Pemadam di Pessel, Politisi Nasdem Dorong Setiap Nagari Punya Betokar

Sebarkan artikel ini

Pesisir Selatan, hantaran.co – Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) saat ini menghadapi keterbatasan sarana pemadam kebakaran. Hanya lima unit mobil Damkar yang tersedia untuk melayani 15 kecamatan dengan bentangan wilayah luas.

Kondisi ini mendapat sorotan serius dari Wakil Ketua DPRD Pessel, Dani Sopian.
Politisi Partai Nasdem itu mendukung penuh rencana pengadaan Becak Motor Kebakaran (Betokar) di setiap nagari yang digagas Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran. Menurutnya, langkah ini merupakan inovasi tepat guna yang sesuai dengan kondisi Pessel, di mana banyak pemukiman padat berada di kawasan dengan akses jalan sempit.

“Pengadaan Betokar bisa menjadi solusi cepat dan realistis di tengah keterbatasan mobil pemadam yang dimiliki pemerintah daerah,” ujar Dani kepada wartawan di Painan, Kamis (28/8/2025).

Dani menilai, keberadaan Betokar akan mempercepat respons jika kebakaran terjadi di daerah terpencil. Kendaraan ini bisa menjadi garda terdepan penanganan awal sebelum armada Damkar kabupaten tiba di lokasi.

Lebih jauh dijelaskannya, Betokar juga bisa difungsikan untuk distribusi air bersih, terutama saat musim kemarau panjang atau ketika pasokan PDAM terganggu.

Meski demikian, Dani menekankan bahwa pengadaan Betokar harus dibarengi dengan pembentukan Relawan Kebakaran Nagari.

“Relawan inilah yang akan menjadi ujung tombak penanganan cepat di lapangan. Tapi program ini tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Harus ada koordinasi lintas sektor, standar teknis, pelatihan, serta anggaran berkelanjutan,” katanya.

Selain penguatan di tingkat nagari, Dani mendorong Pemkab Pessel memastikan ketersediaan pos dan armada pemadam kebakaran yang merata di tingkat kecamatan.

“Idealnya, setiap kecamatan punya minimal satu unit mobil Damkar dan pos pemadam permanen yang siaga penuh 24 jam,” tegasnya.

Ia juga berharap DPRD Sumbar bisa ikut membantu melalui alokasi pokok pikiran (pokir) guna menambah unit Damkar di daerah-daerah prioritas.

“Jangan sampai kita baru bergerak setelah bencana besar terjadi. Kebakaran di Pasar Payakumbuh harus jadi pelajaran penting bagi kita semua,” pungkasnya.