Wisata

Merajut Asa Wisata di Selatan Kabupaten Solok

9
×

Merajut Asa Wisata di Selatan Kabupaten Solok

Sebarkan artikel ini
epyardi asda solok tujuan wisata
Seorang atlet paralayang atau paramotor beraksi di atas Danau Singkarak Kabupaten Solok. Rivo Septi Andries

SOLOK, hantaran.co–Tiga tahun sudah pandemi covid-19 menyerang. Sektor pariwisata paling remuk redam. Perhotelan sepi, kunjungan wisata dibatasi. Ini, dan itu dilarang.

Butuh waktu,dan memutar otak agar para pelaku wisata tetap bisa menghidupi dapur keluarganya. Devisa pun tetap mengalir.

Ini menjadi gambaran bagi daerah yang menjadi tujuan utama wisatawan untuk berbenah. Tak larut dalam pandemi.

Di Kabupaten Solok contohnya. Geliat wisatanya meningkat, semua lini bergerak. Pelaku usaha didukung pemerintah daerahnya. Hasilnya? Pertumbuhan ekonominya naik. Penduduk miskin turun.

Pertumbuhan di sektor pariwisata itu dapat dilihat dari mulai meningkatnya permintaan izin yang dilakukan oleh individu, perusahan (PT) dan CV.

Data dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Solok, izin usaha khususnya untuk pariwisata seperti hotel, glamping, villa, resort dan sejenisnya mengalami peningkatan. Tercatat saat ini sudah ada 33 perusahan (PT), dan perorangan yang mengurus izin.

“Semua itu beragam dari yang skala besar dan kecil. Kami pun mempermudah semua urusan dengan pelayanan online melalui aplikasi OSS. Sehingga para investor merasa lebih cepat dalam pengurusan,”ujar Kabid PnP DPMPTSPNaker Eka Trisna.

Diungkapkannya, jadi dengan sistem tersebut Pemda hanya akan fokus dalam pengawasan.

“Jadi apakah syarat mereka tersebut sudah sesuai maka kami cek ke lapangan seperti dari teman-teman dari dinas PU (tata ruang), DLH (lingkungan),”ucapnya.

Kunjungan Wisatawan

Di Sumatera Barat ada tiga daerah menjadi tujuan wisata terbanyak. Dari dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar pada 2021 posisi pertama yang banyak dikunjungi adalah Bukittinggi sebanyak 748 074 orang. Disusul Kabupaten Solok 703 300 orang. Posisi ketiga Kabupaten Lima Puluhkota 624 155 orang.

Data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok pada libur lebaran 2023, angka pengunjung di sejumlah objek wisata meningkat tajam.

Tercatat pada 205.636 orang pengujung yang datang ke 7 objek wisata di Kabupaten Solok diantaranya Alahan Panjang Resort, Panorama Tanjung nan Ampek, kebun teh dan lainnya.

Tingginya angka kunjungan terlihat dari macetnya di sejumlah titik jalan menuju objek wisata.

Di luar itu, tantangan klasik mesti dihadapi. Mulai infrastruktur jalan, mental sadar wisata, dan harga yang ramah.

Sejumlah Tokoh Akui Kemajuan Pariwisata di Kabupaten Solok

Perkembangan pariwisata di Kabupaten Solok terus melaju, objek wisata bermunculan, akses jalan diperbaiki, izin dipermudah, kunjungan meningkat. Meski begitu, pemerintah setempat masih mempunyai tugas untuk mengelola capaian itu dengan cara terpadu.

Rektor UNP Ganefri mengatakan, salah satu yang ia rasakan saat mengunjungi Kabupaten Solok mulai terjadinya kepadatan arus kendaraan di sejumlah kawasan wisata.

Hal itu menunjukkan adanya peningkatan kunjungan di satu tempat.

“Solok kalau sudah hari-hari libur ini menjadi daerah destinasi wisata. Mudah-mudahan Solok juga menjadi destinasi pendidikan nantinya,”ujar Ganefri.

Sapta Nirwandar adalah penggagas adanya Tour te Singkarak (TDS) menjabat Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center.

Diungkapkannya, salah satu yang menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Solok adalah pemandangan alamnya yang indah.

“Yang utama itu viewnya. View itu tidak bisa digantikan. Saya ga bisa melihat ini (keindahan) ini di Pasar Minggu jadi harus ke sini (Kabupaten Solok). Dan pariwisata itu experience harus mengalami. Ga bisa kalau cerita katanya-katanya, itu politik. Kalau pariwisata itu harus dilihat,”tuturnya.

Sapta mengakui sudah melihat kondisi dari kawasan bawah Danau Kembar sampai atas (Bukit Cambai).

Dengan kondisi itu berharap akan ada teknologi yang juga dapat dirasakan dengan melihat keindahan itu dari cable car/skypass/skylift (kereta gantung).

“Mudah mudahan bisa dilihat dari atas dengan teknologi cable car dan sejenisnya. Nampaknya ini bisa dilakukan apalagi pak bupati yang saya tau sangat mendukung wisata. Dan saya mengenal beliau lama dan tahu kerjanya dan itu tidak mustahil dikerjakan. The fisrt cable car kelas dunia di Kabupaten Solok,”kata Sapta.

Fuadi Rasyid dari The Habibie Center (tim Asita) mengatakan, ia sengaja datang ke Bukit Cambai untuk melihat potensi pengembangan pariwisata khususnya untuk Kabupaten Solok.

Ia melihat keunggulan Kabupaten Solok karena pemandangan yang menampilkan 4 danau sekaligus. Dan pemandangan yang begitu indah itu dapat dibuka peluang,dengan kemampuan dan informasi yang ada.

“Dan kami coba meramu ini bersama-sama untuk mendapat peluang investor dari beberapa daerah atau timur tengah. Ini magnet, anugerah tuhan di Kabupaten Solok. Dan ini rasanya tinggal sedikit saya sentuhan saja sudah pasti dibutuhkan dunia apalagi nasional,”tuturnya.

“Inshallah dengan kesunguhan bagaimana mengemas ini akan mejadi daya tarik pesona. Kami dari Asita sangat berharap ini  menjadi keunggulan Solok, mendorong kita semua mengangkat Kabupaten Solok dengan keseluruhannya. Pesona Solok menjadi harapan besar mudah mudahaan dalam waktu dekat bisa diwujudkan,”ucapnya.

Bupati Solok Epyardi Asda mengakui, upaya pengembangan wisata di Kabupaten Solok mesti menggandeng investor.

Ia berupaya menemuai sejumlah pejabat dan pegiat atau pelaku wisata yang ada di Indonesia untuk terlibat dalam pengembangan wisata di Kabupaten Solok.

Yang jelas kata Epyardi,pariwisata akan berdampak besar pada masyarakat. Lapangan kerja terbuka, kunjungan wisata meningkat penjualan di sektor pertanian juga berimbas.

(Dafit/Hantaran.co)