Sumbar

Menilik Bangunan di Dermaga Singkarak yang jadi Kandang Anjing

7
×

Menilik Bangunan di Dermaga Singkarak yang jadi Kandang Anjing

Sebarkan artikel ini
dermaga singkarak
Seorang warga melihat salah satu bangunan yang menjadi kandang anjing di dermaga Singakarak Kabupaten Solok

SOLOK, hantaran.co—Kekesalan Bupati Solok Epyardi Asda meluap ketika melihat kampungnya halamannya “diacak-acak” oleh oknum pejabat. Hal ini diketahui ketika mantan kapten kapal itu mengunjungi dermaga Danau Singkarak, yang dikenal sebagai kawasan objek wisata.

Di lokasi tersebut, Epy bersama rombongan Pemkab Kabupaten Solok melihat penggunaan aset pemeritah untuk mendukung objek wisata di pinggir danau itu.

Kepada SKPD terkait, Epy meminta aset berupa bangunan milik Pemkab yang sudah tua untuk segera direnovasi.

“Saya melihat itu ada bangunan yang sudah tidak terurus. Bagaimana ini pejabatnya pada waktu itu kok tidak memperhatikan ini. Sebaiknya ini diperbaiki digunakan untuk kepentingan masyarakat,”tuturnya.

Selain melihat bangunan yang sudah tua, Epy juga menyoroti tata ruang yang dibangun di dermaga tersebut. Bahkan mirisnya ia melihat sejumlah bangunan yang dibuat untuk pedagang tapi tidak ditempati dan dibiarkan kosong dan mulai rusak.

Yang membuatnya kaget, di salah satu bangunan yang diperuntukkan untuk pedagang dijadikan kandang anjing.

“Astaga, hancur kampung saya kalau seperti ini. Sudah dibangun dengan uang rakyat, lalu ditinggalakan begitu saja. Bagaimana orang mau menempati ini, sudah ukurannya kecil, air pun tidak ada, bahkan jadi kandang anjing,”tuturnya.

Epy pun heran, setelah ia telusuri ternyata pembangunan kawasan wisata di dermaga Singkarak tersebut tidak mempunyai masterplan.

“Ini tidak benar. Ini dilakukan oleh pejabat di Dinas Pariwisata pada waktu itu (2018).Saya minta ini diaudit jika melanggar kita proses sesuai ketentuan yang berlaku,”ucapnya.

Wali Nagari Singkarak, Rahman mengatakan, pihak nagari tidak bisa berbuat banyak karena pembangunan kios untuk pedagang itu belum diserahterimakan kepada nagari.

“Itu pembangunan tahun 2018, hingga kini belum diserahterimakan. Jadi kami tentu hanya menunggu. Ini pembangun dari Dinas Pariwasata  Kabupaten Solok,”ucapnya.

(Rivo/Hantaran.co)