SOLOK, hantaran.co—Kabupaten Solok satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang memiliki lima danau. Kekayaan alam ini menjadikan daerah penghasil beras tersebut sebagai kabupaten dengan kekayaan alam yang melimpah jika dibanding dengan daerah lainnya.
Tradisi dan budaya yang kental menjadikan Kabupaten Solok salah satu tujuan wisata unggulan di Sumbar.
Berbagai upaya promosi terus dilalukan, agar pariwisata yang menjadi salah satu sektor andalan di daerah itu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok secara rutin mengadakan kegiatan. Bahkan salah satu kegiatan tersebut yakni Festival Lima Danau masuk dalam kalender wisata kementerian atau masuk dalam Kharisma Iven Nusantara (KEN).
Kabid Promosi Pariwisata Kabupaten Solok Neni mengatakan, Festival 5 Danau adalan iven rutin Kabupaten Solok.
“Yang tahun 2024 ini masuk dalam Kharisma Even Nusantara Kemenparekraf. Artinya Festival 5 Danau tahun 2024 masuk kalender iven nasional,”ucapnya.
Diungkapkannya, ada beberapa alasan kenapa Kabupaten Solok layak masuk dalam iven skala nasional yakni keindahan alamnya yang memukau
Festival Lima Danau menjadi magnet bagi para wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia. Terletak di kawasan pegunungan yang indah, lima danau ini—Toba, Maninjau, Singkarak, Diatas, dan Dibawah—menyuguhkan panorama yang memukau. Dikelilingi oleh perbukitan hijau dan gunung-gunung yang menjulang, danau-danau ini menjadi latar belakang yang sempurna untuk berbagai kegiatan festival.
Festival Lima Danau juga merupakan kesempatan untuk merayakan kekayaan budaya lokal yang ada di sekitar danau-danau tersebut.
“Masyarakat adat yang tinggal di sekitar kawasan ini menghadirkan pertunjukan seni tradisional, pameran kerajinan tangan, serta kuliner khas daerah. Pengunjung dapat menikmati tarian, musik, dan upacara adat yang memukau, serta memperoleh pengalaman langsung tentang kehidupan dan budaya lokal,”tuturnya.
Selama Festival Lima Danau, berbagai aktivitas menarik diselenggarakan untuk pengunjung. Mulai dari kompetisi perahu dragon, lomba lari maraton, pertunjukan musik tradisional, hingga pasar malam dan pameran produk lokal, festival ini menawarkan pengalaman yang beragam bagi semua orang.
Ada juga kegiatan ekowisata dan pendidikan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan budaya.
Mendukung Pariwisata Berkelanjutan
Festival Lima Danau tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan keindahan alam dan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi motor penggerak untuk pariwisata berkelanjutan.
“Melalui festival ini, pemerintah daerah dan berbagai pihak terlibat berupaya untuk meningkatkan infrastruktur pariwisata, memperkenalkan program-program pelestarian lingkungan, serta mengembangkan potensi ekonomi masyarakat lokal,”tuturnya.
Jadwal
Festival Lima Danau dibuka pada 12 Oktober di Pasanggrahan Danau Singkarak. Pada hari itu akan ada pementasan kesenian tari tradisional dan kreasi, bazar usaha mikro kecil dan ekonomi kreatif dari masyarakat Kabupaten Solok. Lomba fotografi, hingga penampilan kegiatan tradisi lukah gilo.
Pada 13 Oktober digelar lomba pacu biduk di Danau Singkarak. Lomba melukis di atas tikar daun pandan untuk siswa SMP dan SMA. Kemudian Festival Solo Song untuk siswa SD.
Pada 14 Oktober dengan kegiatan lomba mencari pensi atau kerang darat berukuran kecil yang ada di Danau Singkarak. Pada kesempatan dimaksud juga ada festival kuliner tradisional Singkarak.
Pada 15 Oktober, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan yakni pertemuan dan Festival Silek Tuo seluruh Kabupaten Solok, Festival Bundo Kanduang, dan Festival Randai. Kemudian penutupan festival pada 16 Oktober digelar tur menuju 4 danau lainnya.
Dari Danau Singkarak menuju Danau Tuo. Lalu wisatawan yang mengikuti kegiatan diarahkan ke Danau Talang, Danau Bawah, dan terakhir di Danau Ateh. Melalui kegiatan tur ini, wisatawan diberikan keleluasaan menikmati panorama indah danau-danau di Solok.
(Dafit/Hantaran.co)