Melirik Usaha Kerupuk Ubi Kaum Ibu di Jorong Saruaso

Kerupuk Ubi Kaum Ibu Jorong Saruaso

Kaum ibu tengah memproduksi kerupuk ubi di Saruaso Timur Kecamatan Tanjung Emas Tanah Datar Jumat (5/3) Emrizal

TANAH DATAR,hantaran.co – Meski dilanda pandemi covid-19, usaha kerupuk ubi kaum ibu di Jorong Saruaso Utara Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar tetap berjalan seperti biasa.

Usaha kerupuk ubi yang mayoritas diproduksi oleh kaum ibu di jorong ini tak begitu merasakan dampak pandemi covid-19. Hal ini terlihat dari penjualannya yang stabil.

“Alhamdulilah, saya merasakan tidak ada dampak pada usaha kerupuk ubi pada masa pandemi covid-19. Penjualan tetap sama, mungkin karena saya sendiri yang langsung memasarkannya. Permasalahannya hanya musim hujan hasilnya tidak sebagus biasa,”tutur Dewi pembuat kerupuk ubi, pada Jumat (5/3).

Ia menjelaskan, usaha kerupuk ubi tersebut merupakan usaha keturunan keluarganya. Ia sendiri sudah 6 tahun ikut mengembangkan usaha tersebut.

“Usaha kerupuk ubi ini merupakan produk turunan keluarga, sejak dari nenek terus ke ibu saya, dan saya sendiri sudah 6 tahun menjalaninya,” tutur Dewi didampingi Jon suaminya.

Menurut Dewi di jorong tersebut ada 4 keluarga lagi yang mempunyai usaha sejenis dengannya. Sementara usahanya dibantu oleh dua orang tenaga kerja.

“Di sini tak hanya kami, ada 4 keluarga yang mempunyai usaha seperti ini. Untuk produksi, dalam seminggu kami hanya 4 kali memproduksi kerupuk, dibantu dua tenaga kerja, produksi kami bisa mencapai tiga ribu sampai empat ribu kerupuk ubi,” jelas Dewi.

Ia katakannya, bahan bakunya terdiri dari ubi kayu, daun bawang dan minyak goreng ,untuk bahan baku ubi sudah ada yang memasok ke tempatnya, dan daun bawang serta minyak goreng di beli di pasar. Sementara itu untuk pemasaran kerupuk dijemput oleh pelanggan.

“Saya sendiri yang memasarkan dengan menjualnya ke pasar-pasar tradisional di sekitar daerah saya, dan juga dengan memasok ke warung-warung wilayah Batusangkar dan sekitarnya,” ujarnya.

Untuk hasil penjualan kerupuk ubi menurut Dewi rata-rata penjualannya perminggu sekitar Rp3 juta sampai Rp4 juta.

(Emrizal/Hantaran.co)

Exit mobile version