BUKITTINGGI, hantaran.co – Usia bukan menjadi penghalang bagi jemaah lanjut usia (Lansia) untuk terus belajar dan memperbaiki bacaan Alquran.
Dengan kemauan dan semangat yang tinggi, jemaah tahsin alquran Masjid Tablighiyah Garegeh berhasil menamatkan pendidikan tahsin alquran dan mengikuti Khatam Tahsin Alquran Lansia Masjid Tablighiyah Garegeh, Minggu (17-12-2023).
“Tidak ada kata terlambat untuk terus belajar dan memperbaiki bacaan alquran,” kata Rusman Edi, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Kemenag Kota Bukittinggi saat menghadiri Khatam Tahsin Alquran Lansia Masjid Tablighiyah Garegeh, yang merupakan kegiatan perdana di Kota Bukittinggi.
Ia mengatakan, total peserta Khatam Tahsin Alquran adalah sebanyak 62 orang lansia yang berasal dari gabungan jemaah Masjid Tablighiyah Garegeh dan Sarojo.
Dari 62 orang peserta tersebut, 50 orang diantaranya adalah jemaah tahsin lansia Masjid Tablighiyah Garegeh yang telah mengikuti kegiatan tahsin sejak beberapa waktu yang lalu. Peserta khatam yang tertua berumur 85 tahun.
Kegiatan tahsin alquran lansia bertujuan untuk memperbaiki atau memperbagus kembali bacaan alquran bagi jemaah atau masyarakat yang belum begitu fasih terhadap bacaan alquran
Diakuinya, belajar alquran tidak hanya untuk anak anak dan remaja saja, namun para lansia juga harus bisa belajar alquran. Hal inilah yang ditekuni oleh jemaah tahsin lansia Masjid Tablighiyah Garegeh. Dengan ketekunan itu jemaah sudah mampu membaca alquran dengan baik dan benar.
“Alhamdulillah dari waktu ke waktu, peserta tahsin lansia menampakkan hasil yang sempurna. Jemaah telah mampu membaca alquran dengan baik dan benar, sehingga dilakukan khatam tahsin alquran,” ujar Rusman Edi yang juga selaku pembina tahsin alquran lansia Masjid Tablighiyah Garegeh.
Diterangkannya, di Kota Bukittinggi ada beberapa titik lokus pembinaan tahsin lansia yang berada dibawah binaannya selaku Penyuluh Agama Islam Fungsional Kemenag Bukittinggi. Diantaranya Masjid Tablighiyah Garegeh, Masjid Jami Surau Gadang Mandiangin, dan Masjid di Sarojo.
“Awalnya Khatam Tahsin Alquran Lansia untuk Kota Bukittinggi digabung menjadi satu di Masjid Tablighiyah Garegeh. Namun dari informasi yang diterima, Masjid Jami Surau Gadang Mandiangin rencananya juga akan melakukan kegiatan yang sama pada 31 Desember 2023,” tutur Rusman Edi.
Camat Mandiangin Koto Selayan (MKS) Syukri Naldi menyampaikan apresiasi dan mengaku bangga atas pelaksanaan khatam tahsin lansia perdana yang diinisiasi oleh Masjid Tablighiyah Garegeh.
Menurutnya, kehadiran ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, inyiak pucuak dan pangka tuo kampuang dalam kegiatan ini menjadi support yang cukup besar bagi masyarakat Garegeh untuk bagaimana meningkatkan pemahaman Ulumul Quran dari generasi muda sampai ketingkat lansia.
“Khatam tahsin lansia Masjid Tablighiyah Garegeh menjadi kegiatan yang pertama kali dilakukan di Kota Bukittinggi dengan jumlah peserta yang cukup banyak dan mendapat Support dari berbagai pihak,” ujar Syukri.
Menurutnya, kegiatan khatam tahsin lansia yang dilaksanakan sejalan dengan program Pemko Bukittinggi dan semakin mewujudkan visi dan misi Pemko Bukittinggi yakni “Menciptakan Bukittinggi Hebat, Berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Ke depan ulas Syukri, tentu diharapkan bagaimana khatam tahsin bagi para lansia dapat terus terlaksana yang tidak saja di Garegeh, namun juga di kelurahan lainnya, khususnya di Kecamatan MKS.
“Semoga khatam tahsin lansia ini dapat menjadi contoh dan memicu semangat para generasi muda kita dalam mempelajari dan membaca alquran,” ucapnya.
Inyiak Pucuak Kurai Limo Jorong DT Tun Muhammad menyampaikan, kegiatan ini menjadi suatu kebanggaan dan kebahagian bagi masyarakat Garegeh, khususnya bagi peserta khatam yang sudah berhasil melaksanakan tahsin alquran.
Ia berharap kedepan, pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh tidak saja diperuntukan untuk kegiatan ibadah sholat semata, tapi juga hendaknya dapat di fungsikan untuk kegiatan keagamaan lainnya dalam kerangka filosofi adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah.
Pengurus Masjid Tablighiyah Garegeh Dedi Fatria mengatakan, pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh tidak hanya secara fisik saja, namun pembangunan non fisik dan spiritual tidak kalah pentingnya.
“Memakmurkan masjid tidak hanya membangun fisik, akan tetapi bagaimana jamaah masjid harus merasakan dengan keberadaan masjid tersebut. Kita ingin bagaimana kegiatan keagamaan dapat terlaksana di masjid ini mulai dari anak anak, remaja hingga lansia,” ujar Dedi Fatria.
Ia menyebutkan, kegiatan tahsin alquran lansia di Masjid Tablighiyah Garegeh berada dibawah binaan Rusman Edi selaku Penyuluh Agama Islam Kantor Kemenag Bukittinggi.
Rusman Edi selain memiliki rumah Tahfiz Alquran di Garegeh, beliau juga mengajar di SLB Autis Al Ikhlas Garegeh, serta mengajar tuna netra dan tuna rungu untuk membaca alquran.
KKhatam tahsin alquran lansia ini patut menjadi contoh bagi generasi muda kita. Meski peserta khatam sudah lanjut usia, namun mereka memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar membaca Alquran,” tutur Dedi Fatria yang juga merupakan anggota DPRD Bukittinggi.
Gatot/hantaran.co