SINGAPURA, hantaran.co — Timnas Indonesia akan menghadapi tuan rumah Singapura dalam pertandingan leg pertama partai semifinal Piala AFF 2020 pada Rabu malam (22/12) pukul 19.30 WIB di Stadion Nasional Singapura. Selain menjaga kans untuk lolos ke babak final, Tim Garuda mengincar kemenangan untuk mematahkan rekor buruk saat bertemu Singapura.
Timnas Indonesia tampil sebagai juara grup B dengan performa belum terkalahkan sepanjang Piala AFF 2020. Sementara Singapura lolos fase semifinal dengan posisi runner up usai dikalahkan oleh Thailand pada pertemuan terakhir penyisihan grup dengan skor 2-0.
Laga Timnas Indonesia vs Singapura ini akan menjadi duel ke-10 bagi kedua tim dalam sejarah Piala AFF. Dari 9 pertemuan sebelumnya di Piala AFF, Timnas Indonesia menang dua kali, imbang 2 kali, dan kalah lima kali melawan Singapura.
Pertemuan pertama Indonesia vs Singapura di Piala AFF terjadi pada edisi 1998. Saat itu Indonesia bertemu dengan Singapura pada babak semifinal. Sayang, dalam pertandingan yang digelar di Stadion Thong Nhat, 3 September 1998 ini Indonesia kalah 1-2 dari Singapura dan gagal ke final.
Selanjutnya, Indonesia kembali berjumpa Singapura pada Piala AFF 2004. Menariknya, pada edisi ini Indonesia dan Singapura bertemu tiga kali dalam satu edisi kejuaraan.
Pertama, Indonesia bertemu Singapura pada pertandingan Grup A Piala AFF 2004 di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh. Pertandingan ini berakhir imbang 0-0. Lalu, kedua tim kembali bertemu dalam dua leg pertandingan final. Leg pertama, Indonesia kalah 1-3 dari Singapura di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 8 Januari 2005.
Di leg kedua, Indonesia kembali tumbang 1-2 dari The Lions di Stadion Nasional Singapura, Kallang, pada 16 Januari 2005. Kekalahan agregat 2-5 ini memupus harapan Indonesia untuk juara Piala AFF.
Indonesia dan Singapura kemudian kembali bentrok pada Grup B Piala AFF 2007. Laga yang digelar di Stadion Nasional, Kallang ini Indonesia ditahan Singapura 2-2 dan membuat Tim Garuda Merah Putih gagal lolos ke semifinal.
Tim Garuda kembali harus merasakan ketangguhan Singapura saat kalah 0-2 pada pertandingan Grup A Piala AFF 2008 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, 9 Desember 2008.
Tetapi, Indonesia mampu membalas kekalahan tersebut saat bertemu Singapura di Grup B Piala AFF 2012. Pada pertandingan yang digelar di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 28 November 2012 itu, Indonesia menang 1-0 lewat gol Andik Vermansah.
Indonesia juga kembali menumbangkan Singapura 2-1 pada laga Grup A Piala AFF 2016 di Stadion Rizal Memorial, Manila, pada 25 November 2016. Terakhir Indonesia dan Singapura bentrok di Piala AFF 2018. Pada pertandingan pertama Grup B itu Indonesia kalah 0-1 lewat gol yang dicetak pemain andalan Singapura Hariss Harun pada menit ke-37.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong mengungkap satu kelebihan Singapura saat bertemu pada semifinal dan akan menjadi lawan yang berbahaya bagi Timnas Indonesia.
Kelebihan Singapura disebut Shin Tae Yong adalah posisi tim asuhan Tatsuma Yoshida sebagai tuan rumah Piala AFF 2020 dan mendapat dukungan penuh suporter.
“Pertandingan leg pertama babak semifinal, apalagi Singapura adalah tuan rumah. Kami harus bisa main lebih baik agar bisa mencapai hasil yang baik. Kami harus bersiap lebih baik lagi,” ucap Shin Tae Yong dalam konferensi pers, Selasa (21/12).
Shin Tae Yong lebih lanjut mengatakan laga Indonesia vs Singapura layaknya pertandingan final bagi tim Garuda. Pelatih asal Korea Selatan itu berharap para pemain Timnas Indonesia tidak lengkah sedikit pun.
“Pastinya saya merasa Singapura tim bagus, apalagi saat lawan Filipina dan Myanmar. Kami tidak boleh lengah, karena saya anggap Singapura tim bagus. Jadi tidak boleh satu persen pun kami lengah. Ini akan kami tegaskan ke pemain,” ucap Shin Tae Yong.
Sementara itu, Pelatih timnas Singapura Tatsuma Yoshida mengaku cukup menguasai kelemahan Timnas Indonesia jelang leg pertama semifinal Piala AFF 2020. Menurutnya, Timnas Indonesia sebagai tim yang kuat, terbukti tim Garuda sukses lolos ke semifinal Piala AFF 2020 sebagai juara Grup B dengan mengalahkan Vietnam.
“Saya telah membuat rencana khusus, kami telah menemukan titik lemah dan memiliki solusi untuk mengatasi gaya Indonesia. Kami tidak ingin mengungkap lebih banyak, hanya mengatakan kami akan berusaha membatasi kesalahan sendiri, demi mengalahkan mereka dengan permainan tim. Tetap strategi yang sudah dipersiapkan juga bisa menjadi bagian dari solusi,” ucap Yoshida.
Meski demikian, Yoshida mengaku terkesan dengan penampilan Timnas Indonesia di Piala AFF. Pelatih 47 tahun itu mengatakan Timnas Indonesia punya permainan yang militan di setiap pertandingan.
“Tim Indonesia bermain sangat impresif dalam bertahan. Saya tidak keberatan jika mereka bermain seperti pertandingan melawan Vietnam. Pertahanan Indonesia dalam dan terkadang mereka menemukan peluang untuk melakukan serangan balik. Mereka benar-benar bermain dengan sengit melawan Vietnam. Penuh semanga,” ujar Yoshida. (*)
hantaran.co