PASBAR, hantaran.co — Atap ruang sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat banyak yang bocor. Bahkan ketika hujan membasahi lantai ruangan, mengakibatkan anggota DPRD terpeleset karena lantai basah dan licin.
“Sudah harus dilakukan rehab gedung ini. Namun, karena ada wabah Covid-19 terpaksa anggaran dialihkan untuk penanganan itu,” kata Ketua DPRD Pasbar, Parizal Hafni, kepada hantaran.co di ruangannya Selasa (1/9).
Ia melanjutkan, tahun anggaran 2020 ini pihaknya sudah menganggarkan sebesar Rp3 miliar untuk rehab gedung. Tahun 2021 pihaknya juga mencoba kembali melaksanakan perencanaan rehab gedung. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah bisa dilakukan. Apalagi wabah Covid 19 ini terus mengalami penambahan. “Apakah bisa atau tidak. Karena anggaran kita saja devisit cukup besar,” jelasnya.
Kondisi gedung DPRD mulai dari ruang sidang utama sudah bocor lebih dari 5 titik. Ruang ketua DPRD juga mengalami hal yang sama. Bukan itu saja, kebocoran juga terjadi di ruangan lainnya sehingga hampir seluruh ruangan sudah wajib dilakukan rehab.
“Tadi saja sidang paripurna mendengarkan pendapat fraksi ada peserta sidang yang jatuh terpeleset karena ada genangan air (hujan) di lantai. Hujan terus terjadi sepanjang pagi hingga siang, kadang saya bercanda bersama kawan kalau sidang sediakan payung,” kata Parizal Hafni.
Ia tidak menampik bahwa gedung DPRD merupakan tempat terjadinya pengesahan anggaran. Tempat terjadinya Kebijakan, pengesahan undang-undang sehingga diperlukan tempat yang layak dan nyaman.
“Ini memang sudah tidak nyaman lagi, lihat sana bocor, lihat sini bocor. Kami hanya bisa bersabar dan saling mengingatkan kalau berjalan. Pokoknya jangan sampai terjatuh saja,” jelasnya.
Karena baginya, kepentingan masyarakat jauh lebih utama dari pada kepentingan pribadi. Namun, Ia berharap kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol Covid-19 sehingga Kabupaten Pasaman Barat bisa melewati wabah Covid-19 ini dengan baik.
(Osniwati/hantaran.co)