Langkah Ini yang Perlu Dilakukan untuk Pemulihan Ekonomi di Sumbar

Nataru

GUBERNUR Sumbar, Irwan Prayitno, saat menjadi narasumber dalam webinar KNEMA 2020 yang bertajuk “Kreativitas dan Inovasi Keluar dari Krisis Ekonomi Perspektif Akademisi dan Kepala Daerah” di ruang kerjanya, Kamis (10/12/2020). IST/PEMPROV SUMBAR

PADANG, hantaran.co — Pandemi Covid-19 telah berdampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, tak terkecuali Sumatera Barat. Untuk dapat kembali bangkit, dibutuhkan kreativitas, baik dari pemerintah daerah (pemda) maupun dari masyarakat.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat menjadi narasumber webinar Konferensi Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (KNEMA) 2020, yang mengangkat tema “Kreativitas dan Inovasi Keluar dari Krisis Ekonomi Perspektif Akademisi dan Kepala Daerah” di ruang kerjanya, Kamis (10/12/2020).

“Seperti yang sama-sama kita ketahui, krisis ekonomi ini disebabkan oleh kebijakan larangan untuk keluar rumah. Sehingga masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa, yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun,” katanya.

Ia menyebut, Sumbar telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama hampir 70 hari, yang pertama dan terlama setelah DKI Jakarta. Dengan adanya pembetasan-pembatasan tersebut, banyak hal telah berubah, mulai dari permintaan pasar yang menurun, angka pengangguran yang meningkat, pabrik-pabrik tutup, hingga jam kerja karyawan yang dibatasi.

“Oleh karena itu, untuk mengatasinya kita harus paham betul apa penyebab utamanya. barulah setelah itu diuraikan penyebabnya itu,” tuturnya.

Gubernur dua periode itu mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumbar saat ini sudah mulai naik sebesar 10 persen. Walaupun masih minus, namun diperkirakan pada kuartal IV, perekonomian Sumbar bisa kembali mencapai angka nol.

Pemprov Sumbar sendri memberhentikan PSBB pada 1 Juli 2020. Hal ini agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan kembali menghidupkan sektor perekonomian. Akan tetapi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan harus ada sertifikat bahwa sudah melakukan tes swab bagi mereka yang bekerja sebagai pelayan masyarakat.

“Di Sumbar, ekonomi sudah bisa dikatakan kembali normal, karena masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Sistem digital juga telah sangat membantu dalam menumbuhkan pasar dengan melalui aktivitas jual beli secara daring atau e-commerce,” ujarnya.

Pemprov Sumbar melakukan berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi dalam kondisi pandemi Covid-19. Masyarakat dituntut untuk tidak menyerah dan harus melawan dengan cara yang tepat, yaitu mematuhi protokol kesehatan.

“Kami berharap dengan adanya sejumlah kegiatan, pemerintah turut memberikan dorongan untuk pertumbuhan ekonomi di daerah, demi kesejahteraan masyarakat,” katanya. (*)

Hamdani/hantaran.co

Exit mobile version