PADANG, Hantaran.co–Penerangan lampu jalan di Kota Padang termasuk di jalan utama masih minim. Hal tersebut terlihat dari data Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bahwa baru tersedia 32 ribu titik dari kebutuhan 60 ribu titik lampu jalan.
Kepala Dinas PUPR Yenni Yuliza melalui Kepala UPT PJU Candra saat ditanyai Haluan, membenarkan bahwa kebutuhan lampu jalan masih jauh dari yang tersedia. Namun kebutuhan tersebut belum bisa terealisasi dipengaruhi anggaran yang belum mencukupi.
“Sampai saat ini anggraan yang tersedia belum bisa menambah titik yang masih kurang hampir 50 persen. Maka sementara kami masih menyiasatinya untuk beberapa titik dalam penerangan lampu jalan tersebut” kata Candra, Selasa (3/11) di kantornya.
Candra menjelaskan, bahkan dari 32 ribu titik tersebut tidak aktif semua, sekitar 98 persen yang hidup. Selebihnya disebabkan faktor seperti belum up date sistem, putus atau kendala yang sedang diperbaiki.
“Kendala tersebut tidaklah begitu mempengaruhi penerangan karena hanya sekitar beberapa persen saja. Penyebabnya juga langsung diatasi,” imbuhnya.
Untuk kawasan sepanjang Jalan Bypass, Candra menyebutkan bahwa terjadi kesalahan beban daya. Pasalnya, antara bola lampu yang dipasang dengan beban yang tersedia tidak seimbang. Hal tersebut menyebabkan tidak semua lampu jalan bisa dihidupkan secara bersamaan.
“Satu tiang tersebut dayanya 240 dikalikan dua bola lampu kiri dan kanan. Sedangkan yang terpasang saat ini 500 keduanya yang menyebabkan bebannya tidak mencukupi untuk yang lain. Jadi kami menyiasati untuk menghidupkan bergantian per sekian kilometer,” sambungnya.
Dengan kendala demikian, Candra menyebutkan akan mengganti semua bola lampu disepanjang Bypass yang sesuai dengan bebannya. Supaya daya yang digunakan sesuai dengan bebannya.
“Kami akan menggantinya dengan lampu LED supaya sesuai dengan bebannya,”ucap Candra.
Sementara itu, dari 32 ribu titik tersebut PJU harus membayar tahihan ke PLN sebesar Rp3,1 miliar dari peneranban lampu jalan. Namun, Pemko juga menerima uang sebesar Rp8,7 miliar dari PLN yang berasal dari dana masyarakat.
“Dana masyarakat tersebut diperoleh dari pembayaran listrik setiap bulannya sebesar 10 persen. Nah 10 persen itu dikirimkan ke Pemko Padang oleh PLN setiap bulannya,” ulasnya.
Tidak hanya itu, ke depan Candra menyebutkan akan memprioritaskan jalan utama dalam penambahan titik penerangan jalan. Mulai dari Jalan Utama Indarung, Jalan Khatib Sulaiman, serta penerangan di pusat pariwisata seperti di Jembatan Sitinurbaya.
“Jika ada penambahan titik, maka itu yang akan kami prioritaskan untuk memenuhinya. Karena itu termasuk jalan utama dan pusat pariwisata,” tandasnya.
(Winda/Hantaran.co)