PADANG, Hantaran.co – Pembangunan Terminal Tipe A di Anak Air, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang ditargetkan selesai menjelang akhir Desember 2020. Dengan dibangunnya terminal tersebut, maka Kota Bengkuang itu kembali mempunyai lokasi pusat angkutan umum.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakri mengatakan proses pengerjaan terminal telah rampung hingga 92%.
“Sekarang sudah 92% proses perkembangannya. Lebih dari 90% lah. Sesuai dengan kontraknya, akhir Desember ini sudah selesai, mungkin sebelum itu juga sekitar tanggal 20 an Desember nanti akan dilakukan launching, interupsi dari pusat ketika Natal dan tahun baru sudah beroperasi lah,” kata Dian Fakri kepada Hantaran.co, Selasa (17/11).
Lebih lanjut ia menyebut terminal ini telah dibuat senyaman dan semodern mungkin dan tidak sama dengan terminal-terminal zaman dulu.
“Terminal ini bukan seperti terminal-terminal zaman dulu, dimana mobil masuk bertumpuk-tumpuk semua bus masuk di dalam itu, bisa ganti oli, segala macam bukan begitu. Tapi terminal ini untuk gambarannya, bayangkan saja seperti kita naik pesawat, kan ada jadwalnya. Misalnya bus ANS berangkat ke Jakarta jam 10.00, bus itu tetap di poolnya, nanti jam 10.00 kurang, baru dia masuk ke terminal, tunggu baru nanti masuk pengumuman seperti di bandara-bandara itu. Perhatian-perhatian penumpang bus ANS yang telah memiliki tiket silahkan naik ke bus nya. Naik orang langsung berangkat,” jelasnya.
Berdasarkan mekanisme tersebut, Dian Fakri menyebut tidak bisa dipastikan berapa kapasitas terminal itu.
“Berdasarkan mekanisme tadi, tidak bisa kita hitung-hitung berapa kapasitasnya karena kendaraan itu diluar saja semua di pol masing-masing, saat mau berangkat baru datang busnya yang dan penumpang sudah duduk memegang tiket. Apa bedanya bus dengan pesawat kapal laut dan kereta api, kan seperti itu juga, ada pengumuman itu yang coba kita terapkan di terminal ini,” ungkapnya.
Menurut Dian Fakri terminal ini, akan dibuat senyaman mungkin sehingga penumpang bus akan lebih terhormat.
“Jangan berpikir seperti terminal jaman dulu tempat orang istirahat, menukar oli, mencuci bus segala macam di luar. Terminal hanya menaikkan dan menurunkan penumpang selain itu di luar. Sampai ia menunggu jadwal untuk berangkat lagi. Mungkin ada ketentuan nantinya apakah 10 menit atau setengah jam sebelum keberangkatan bus-bus sudah di terminal agar tepat waktu. Pokoknya menjadikan penumpang lebih terhormat lah penumpang juga harus senyaman mungkin, masa pesawat saja yang seperti itu, bus juga bisa lah apalagi bus lebih lama perjalannya,” sambungnya.
Selain itu, di terminal ini diharapkan juga akan menjadi peluang bagi pelaku UMKM.
“Untuk fasilitas, kementrian dari pusat ingin terminal ini bukan hanya sekedar tempat naik dan turun penumpang, tapi juga ada peluang buat pelaku UMKM. Manatau nanti setelah terminal ini beroperasi, tujuan orang kesini bukan untuk naik bus, tapi belanja. Karena nanti ada pertokoan dan segala macam usaha juga, seperti souvenir dan makanan-makanan, jadi ada peluang pergerakan ekonomi bagi pelaku umkm,” jelasnya.
Ia berharap dengan beroperasinya terminal ini nantinya dapat merubah stigma masyarakat mengenai terminal. Dimana terminal ini membuat penumpang jadi terhormat.
(Yesi/Hantaran.co)