Kesehatan

Koalisi Masyarakat Galang Donasi untuk Lab Unand

6
×

Koalisi Masyarakat Galang Donasi untuk Lab Unand

Sebarkan artikel ini
Donasi
Ilustrasi Donasi

PADANG, hantaran.co — Koalisi masyarakat yang tergabung dalam Grup WhatsApp (GWA) “Kawal Covid-19 Sumbar” menggalang donasi untuk operasional Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand). Di lain sisi, Gubernur Sumbar Mahyeldi menegaskan bahwa pengajuan anggaran untuk laboratorium itu tengah dalam proses.

Salah seorang inisiator Kawal Covid-19 Sumbar, Yul Akhyari Sastra mengatakan, anggota GWA itu spontan membuka donasi untuk membantu Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, yang telah berjibaku melakukan pemeriksaan swab potensi Covid-19 sejak awal pandemi terjadi.

“Laboratorium yang selama ini melakukan pengujian spesimen swab yang dipimpin oleh dokter Andani Eka Putra itu tidak mendapatkan pendanaan dari Pemprov Sumbar. Seingat saya waktu talkshow di salah satu stasiun TV lokal, jawaban Pemprov, mereka tidak bisa menganggarkan karena terbentur aturan dari Kemenkes. Saya mau jawab bahwa Labor Unand itu tidak di bawah Kemenkes, tapi sudahlah. Jika memang tidak ada niat, mari kita badoncek (kumpulkan donasi, red) saja,” katanya, Selasa (3/8/2021).

Anggota grup yang lain, Andri Rusta menyebutkan, pengumpulan donasi yang dilakukan bukan karena permintaan dari dr. Andani selaku pimpinan laboratorium. Namun, dilakukan atas inisiatif setelah beredarnya selebaran di media sosial, yang bertuliskan permintaan donasi dalam pemeriksaan swab.

“Sebenarnya selebaran itu sudah ditempel sejak tiga hari yang lalu. Tentu sebelum menempelkan itu, pihak laboratorium punya pertimbangan dan karena sudah terdesak mereka akhirnya melakukan pemungutan donasi dari orang yang akan melakukan pemeriksaan,” kata Andri kepada Haluan, Selasa (3/8/2021).

Andri mengatakan, pengumpulan donasi bukan dalam rangka mencari siapa yang salah, siapa yang benar, atau saling tuding menuding. Sebab yang dibutuhkan adalah dana atau anggaran untuk consumables operasional laboratorium.

“Dari penelurusan kami di lab Unand, dalam sebulan membutuhkan dana Rp3,7 miliar untuk consumables. Sekarang sudah Agustus, dari cerita dr. Andani, Lab Unand sudah sejak Januari tidak mendapatkan suntikan anggaran dari Pemprov Sumbar. Jadi, sudah wajar jika lab meminta donasi,” katanya lagi.

Andri menegaskan, bahwa pengumpulan donasi tersebut murni wujud kepedulian masyarakat Sumbar terhadap kondisi atau kesulitan yang dihadapi laboratorium. “Reaksi Gubernur yang mengundang Rektor Unand ke Gubernuran baru muncul saat kabar ini sudah viral. Seandainya tidak viral, mungkin tidak akan ada perhatian yang diberikan kepada Laboratorium FK Unand,” katanya menutup.

Anggaran Segera Cair

Sementara itu, menanggapi penggalangan donasi yang dilakukan beberapa pihak untuk Laboratorium Unand, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, meminta agar masyarakat tidak mengaitkannya dengan dugaan kurangnya kepedulian Pemprov kepada Laboratorium FK Unand. 

“Pengajuan anggaran dari laboratorium baru dilakukan 5 Juli lalu. Tentu pencairan dana membutuhkan waktu dan proses. Terkait pengumpulan donasi yang dilakukan itu, silakan saja. Tetapi jangan dikaitkan dengan ketidakpedulian Pemprov. Kami bekerja serius dalam penanganan Covid-19 di Sumbar,” kata Mahyeldi usai Rapat Paripurna di DPRD Sumbar, (3/8/2021).

Mahyeldi juga langsung melakukan pertemuan dengan Rektor Unand dan menjelaskan mekanisme dan prosedur yang harus dilalui untuk pencairan anggaran. “Pertemuan itu dilakukan agar prosedur untuk anggaran itu bisa dipahami oleh pihak Unand. Segala sesuatunya perlu dibicarakan. Kita semua bertanggung jawab, kalau ada kurang-kurangnya, kita manusia biasa pasti ada kurangnya. Untuk itu kami butuh masukan,” katanya lagi. 

Mahyeldi juga menyebutkan, Laboratorium Unand sudah memasukkan surat permintaan anggaran untuk operasional senilai Rp34 miliar, dan saat ini sedang dikaji oleh pihaknya.  “Jadi, bukan tidak ada kepedulian Pemprov, cuma ada mekanisme yang harus dilalui. Kami harus hati-hati dalam situasi sekarang, agar tidak terjadi masalah di kemudian hari,” katanya lagi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait selebaran yang tersebar di media sosial, Kepala Laboratorium Unand Andani Eka Putra mengatakan laboratorium hanya menggalang donasi dari setiap orang yang melakukan pemeriksaan swab.

“Ini dilakukan untuk biaya consumables lab, seperti barang-barang plastik, filter tip, tabung, dan cup. Laboratorium tidak mendapatkan bantuan atau anggaran dari Pemprov sejak Januari lalu,” katanya. Terkait beberapa pihak yang menggalang donasi untuk Laboratorium FK Unand, Andani menyebut itu dilakukan tanpa sepengetahuannya, dan bukan juga atas permintaan pihaknya. “Itu inisiatif dari beberapa pihak yang peduli dengan laboratorium,” katanya singkat. (*)

Riga/hantaran.co