PADANG, hantaran.co — Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat memanjatkan puji syukur atas keluarnya surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tertanggal 21 Desember 2022 Nomor : 4213/6031/PSMA-2022, tentang Penunjukan Kepala Sekolah SMA PGRI 1 Padang atas nama Tasmin Anang, S.Pd, M.Si.
Seiring dengan keluarnya surat ini, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat menyerahkan sepenuhnya Dapodik SMA PGRI 1 Padang kepada Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat.
Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, Drs. Hardizon Bahar, S,IP,MM mengatakan, surat yang ditujukan kepada Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera…
[10.01, 28/12/2022] Leni: Ia menuturkan, untuk guru-guru SMA PGRI 1 Padang, mereka ada yang mengajar di gedung sekolah di Jalan Koto Tinggi dan sebahagian di Gedung Utama Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 A Padang.
Sejak tahun 1978 sampai tahun 2020 semua guru selalu kompak, karena berada dalam di bawah naungan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, namun akibat adanya oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja untuk memisahkan, dan bahkan memecah belah, kebersamaan, keakraban, dan kekompakan yang puluhan tahun terjalin hampir luluh lantak.
Ketika terjadi kisruh,siswa/siswi, guru-guru, dan pegawai SMA PGRI 1 Padang di bawah naungan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat hampir tercerai berai. Sekolah yang dibangun puluhan tahun oleh para pendiri, sempat berada dalam situasi yang sulit, karena guru-guru dan keluarga besar SMA PGRI 1 Padang sempat tidak sejalan karena adanya oknum yang tak bertanggungjawab ini.
“Namun sekarang terbukti, bahwa yang hak itu adalah hak dan yang bathil itu adalah bathil, yang hak akan kembali kembali kepada yang berhak dan yang bathil itu akan hilang ditelan masa,” tegas Hardizon.
Hardizon mengatakan, tepat pada hari Senin, 26 Desember 2022 kemarin, bertempat di Gedung Utama SMA PGRI 1 Padang di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 A, para guru di sekolah tersebut, terutama guru yang mengajar di gedung SMA PGRI 1 Padang di Jalan Koto Tinggi, yang beberapa waktu lalu sempat berseberangan, sekarang sudah bersatu kembali.
“Pada 26 Desember ini, dilakukan juga penyerahkan data siswa/siswi, guru dan pegawai untuk dimasukan dalam Dapodik SMA PGRI 1 Padang kepada Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, dan kami semua kembali menyatukan tekad dan semangat menyelamatkan para siswa dan siswi, untuk bersama-sama menjaga, membina keharmonisan dan kebersamaan serta kekompakan untuk tidak mau dihasud, di adu domba dan diseret seret oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini demi kemajuan SMA PGRI 1 Padang ke depannya, serta menyelamatkan para siswa / siswi,” ucapnya.
Lebih lanjut Hardizon menyampaikan, dalam pertemuan tanggal 26 Desember tersebut, guru, siswa/siswi, serta orang tua wali murid diundang untuk menjelaskan kondisi yang ada saat ini. Mereka larut dalam suasana yang penuh haru, karena selama ini mereka memang bertanya-tanya bagaimana nasib anak-anak yang menjalani proses belajar mengajar di SMA 1 PGRI Padang.
“Alhamdulillah, badai telah berlalu, semua guru, pegawai, siswa dan siswi sudah tenang. Kita bersatu kembali dalam suasana kegembiraan, kebersamaan, kekeluargaan dan Insya Allah pada pembukaan sekolah pada 2 Januari 2023, dalam memasuki tahun baru 2023 kita menjalaninya dengan semangat baru,” ucapnya.
Pada pembukaan sekolah 2 Januari mendatang, sambungnya, guru guru, siswa /siswi, karyawan dan yayasan akan mengadakan Upacara Bendera bersama di Gedung Utama dengan pembina upacara adalah Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, Drs. Hardizon Bahar, S,IP,MM.
Kemudian juga akan diadakan syukuran besama anak-anak panti asuhan yatim piatu. Hal ini akan dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kisruh di SMA PGRI 1 Padang.
“Semoga ke depan sekolah, guru-guru dan siswa/siswi dapat beraktivitas dengan tenang serta aman, dan SMA PGRI 1 PADANG tetap jaya sepanjang masa,” tukasnya. (*)
LENI/hantaran.co