PADANG, hantaran.co — Resmi berdiri pada 18 Maret 1910 dengan nama awal NV Nederlandsch-Indische Portland Cement Maatschapij (NIPCM), PT Semen Padang terus tumbuh dan berkembang Menjad1 Send1 Neger1. Hari ini, 18 Maret 2021, PT Semen Padang berusia 111 tahun. Usia yang sangat panjang untuk sebuah pengabdian.
Mengusung tema ‘Wonderful Semen Padang-Kekuatan dalam Kebersamaan’, perusahaan semen tertua di Indonesia yang menjadi kebanggaan urang awak itu terus menopang pembangunan dan memperkokoh jati diri bangsa.
Berbagai kalangan ikut mengapresiasi apa yang telah diperbuat oleh perusahaan yang berbasis utama di Indaruang, Kota Padang itu. Ketua DPRD Sumbar, Supardi, menyebutkan, pada umur yang ke-111, secara historis PT Semen Padang telah sangat melekat dengan Sumatra Barat.
“PT Semen Padang lahir dan tumbuh dari semangat dan perjuangan para tokoh-tokoh terdahulu. Semangat ini yang harus tetap kita jaga,” kata Supardi kepada Haluan, Selasa (16/3/2021).
Selain itu, kata Supardi, DPRD sebagai penyambung lidah warga Sumbar senantiasa berharap agar segenap insan PT Semen Padang terus menyadari sisi sejarah perusahaan, sehingga rasa tanggung jawab untuk memajukan Sumbar secara umum juga terus dapat dirawat.
Apresiasi atas kiprah PT Semen Padang juga diungkapkan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Sayuti Datuak Rajo Panghulu. Menurutnya, pada umur yang semakin matang, PT Semen Padang harus terus tumbuh dan besar sebagai contoh pengelolaan perusahaan yang modern.
Kiprah PT Semen Padang terhadap masyarakat hingga kalangan bawah juga mewarnai perjalanan perusahaan tersebut. Camat Pauh Kota Padang, Jasman menyebutkan, warga Pauh yang tinggal di lingkaran satu PT Semen Padang, merasakan betul kebanggaan atas keberadaan dan sumbangsih PT Semen Padang.
“Sebab, sebagian fisik PT Semen Padang juga berada di Kecamatan Pauh, tepatnya di Kelurahan Limau Manis Selatan. Kami sangat bersyukur wilayah kami diapit oleh dua hal penting sekaligus. Yaitu PT Semen Padang dan Universitas Andalas serta Politeknik Negeri Padang. Kebanggaan luar biasa bagi kami,” ucap Jasman.
Jasman menekankan, selama ini daerah serta warga di Kecamatan Pauh telah merasakan betul dampak positif dari PT Semen Padang. Terutama sekali dalam bentuk penyaluran bantuan yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
“Pauh telah mendapatkan banyak bantuan dari PT Semen Padang. Baik berupa fisik, mau pun pembangunan mental melalui pemberdayaan terhadap warga di Kecamatan Pauh, dan tentu begitu juga bagi warga Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Kuranji, dan seluruh kecamatan lain di Kota Padang,” ucap Jasman lagi.
Bahkan, kata Jasman, empat kelurahan di Kecamatan Pauh, juga tergabung dalam forum nagari bentukan PT Semen Padang. Yaitu, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kelurahan Koto Luar, Kelurahan Limau Manis, dan Kelurahan Lambuang Bukik.
“Selama ini, daerah ini sudah mendapat suntikan dana pembangunan setiap tahunnya. Ini bagi kami tentu dukungan yang luar biasa,” katanya lagi.
Jasman menyebutkan, semua hal yang dilakukan PT Semen Padang untuk ikut mewujudkan cita-cita Kecamatan Pauh yang maju, modern, berkebudayaan, dan religius, turut memancing rasa tanggung jawab anak nagari di Kecamatan Pauh, untuk senantiasa mendukung segala aktivitas perusahaan.
“Doa kami, agar PT Semen Padang semakin hari semakin berkembang. Terus tumbuh menjadi perusahaan yang modern dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya,” ucap Jasman menutup.
Kilas Sejarah
Sejarah PT Semen Padang sendiri tak bisa dilepaskan dari sejarah Sumatra Barat dan sejarah bangsa Indonesia. Keberadaan perusahaan ini juga telah berjalin dan berkelindan dengan sejarah masyarakat Minangkabau.
Didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM), PT Semen Padang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara.
Pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Lalu, berdasarkan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-326/ MK. 016/ 1995 tanggal 5 Juni 1995, pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga buah pabrik semen milik pemerintah yaitu , PT Semen Padang, PT Semen Gresik, dan PT Semen Tonasa , yang terealisasi pada 15 September 1995.
Saat ini, perusahaan mengoperasikan lima unit pabrik, di antaranya Indarung II, III, IV, dan V dengan total kapasitas produksi 8,9 juta ton per tahun. Sementara itu Pabrik Indarung I yang berproduksi menggunakan proses basah, telah dihentikan pengoperasiannya sejak tahun 1999 karena alasan efisiensi.
Pemegang saham perusahaan adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia, yakni sebesar 51,01%, dan 48,09% dimiliki publik.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan sejak 11 Februari 2020 melakukan rebranding menjadi SIG, perusahaan penyedia solusi bahan bangunan. (*)
hantaran.co
FOTO : Lori melintas di Kompleks PT Semen Padang pada suatu waktu di tahun 1958. Lori tersebut digunakan untuk pengangkut semen, batu kapur, hingga membawa batu bara, sebelum pengoperasiannya dihentikan sejak tahun 1988. IST/DOK.HUMAS PTSP