PADANG, hantaran.co — Rentetan kunjungan sejumlah menteri ke Sumbar pada periode April hingga Mei 2021 lalu perlu segera ditindaklanjuti, terutama oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Selain itu, Pemerintah Daerah (Pemda) di Sumbar juga perlu memastikan tak ada rintangan saat proyek mulai berjalan.
Ketua DPRD Sumbar Supardi meminta agar Pemprov Sumbar bersama pemerintah kabupaten dan kota untuk segera menindaklanjuti hasil dari kunjungan para menteri ke Sumbar beberapa waktu lalu. Percepatan tindak lanjut juga diperlukan mengingat Gubernur dan Wakil Gubernur Mahyeldi-Audy Joinaldy sudah melewati 100 hari pertama masa kerja.
“Ini bukan lagi soal bagaimana kedatangan menteri pada 100 hari kerja gubernur dan wakil gubernur, tapi bagaimana komitmen gubernur dan wakil gubernur untuk menindaklanjuti hasil dari kunjugan para menteri itu,” ujar Supardi kepada Haluan, Senin (7/6).
Supardi menekankan, bahwa Pemda perlu melakukan persiapan yang matang agar saat proyek yang dijanjikan sejumlah menteri akan dilaksanakan, tidak menemui kendala dalam tahap pelaksanaan. Selain itu, penempatan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten untuk menjalankan atau mengawasi proyek juga sangat diperlukan.
“Kita harus berkaca pada sejumlah pembangunan proyek besar di Sumbar yang mengalami kemandegan, seperti pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra ruas Padang-Sicincin yang terkendala pada pembebasan lahan,” ujarnya lagi.
Senada dengan Supardi, Guru Besar Ekonomi yang juga Direktur SDGs Unand Prof. Elfindri menyatakan, momentum kedatangan sejumlah menteri ke Sumbar beberapa waktu lalu wajib ditindaklanjuti. Sebab, rangkaian kedatangan tersebut akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Berbagai pertemuan memang sudah dilakukan dengan calon investor, termasuk kedatangan banyak menteri ke sini. Ini mesti disiapkan secara maraton, skema investasi baru, kemudian di-follow-up oleh OPD terkait,” ujar Elfindri kepada Haluan, Minggu (6/6/2021).

Menurut Elfindri, tindak lanjut atas kunjungan menteri dapat menjadi salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar yang masih minus 0,16 pada kuartal I 2021, yang sebagian besar disebabkan lumpuhnya sektor pariwisata di tengah pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19. Padahal, katanya, sebelum pandemi pertumbuhan ekonomi Sumbar diterget mencapai 7 persen.
Elfindri berpendapat, Sumbar perlu menyusun berbagai skema investasi, terutama di sektor-sektor potensial, seperti pertanian dan pariwisata. Ditambah para menteri terkait sektor-sektor tersebut juga sudah berkunjung langsung ke Sumbar.
“Dalam jangka panjang, mesti ada investasi untuk mendukung sektor potensial Sumbar seperti pertanian dengan merintis industri pupuk dan pakan ternak, termasuk produksi untuk peralatan pertanian. Sebab, sektor ini bisa diprioritaskan untuk pasar Sumatra, yang selama ini masih tergantung pada produksi daerah lain di luar Sumatra,” ujarnya lagi.
Pemprov Terus Komunikasi
Sementara itu, Pemprov Sumbar mengaku terus melakukan komunikasi intens dengan pemerintah pusat dalam menindaklanjuti hasil kunjungan sejumlah menteri dalam 100 hari kerja Gubernur dan Wakill Gubernur Sumbar. Kepala daerah mengaku terus menjaga hubungan baik dengan pemerintah pusat dalam mengupayakan realisasi sejumlah proyek hasil kunjungan menteri tersebut.
“Kita terus berikhtiar dan berusaha dengan segala kemampuan kita untuk mewujudkan semua proyek yang telah dicanangkan beberapa menteri saat kunjungan kerja ke sini. Bersyukur, beberapa di antaranya sudah mendapat angin segar dari pemerintah pusat,” ujar Mahyeldi di Gedung DPRD Sumbar, Senin, (7/6).
Mahyeldi memisalkan, kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk melihat meninjau kondisi Danau Maninjau di Kabupaten Agam, telah mendapatkan respons berupa janji bantuan dalam penyelematan kondisi danau yang tercemar akibat aktivitas keramba.
Pemprov Sumbar, kata Mahyeldi, juga sudah menyiapkan beberapa langkah dan upaya dalam hal penyelamatan Danau Maninjau. Seperti menyiapkan anggaran Rp15 miliar untuk bantuan bagi masyarakat, yang disalurkan berupa alat tangkap.
Di samping itu, Mahyeldi menambahkan, juga ada proyek atau bantuan lain dari para menteri yang telah datang ke Sumbar, terutama di sektor-sektor potensial seperti pertanian hingga pariwisata. Ia menyatakan, akan melakukan persiapan dan kajian yang maksimal dalam menindaklanjuti janji-janji para menteri itu.
Seperti diketahui, sejumlah menteri sudah melakukan kunjungan kerja ke Sumbar sejak April lalu, seperti Menteri dan Wakil Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Parisiwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Perancanaan Pembangunan Nasional, hingga Menteri Kelautan dan Perikanan. Termasuk juga kunjungan Wakil Presiden Ma’aruf Amin ke Sumbar para periode bersamaan. (*)
Fardi/hantaran.co