Ekonomi

Harga Cabai Merah di Pasar Raya Padang Naik Lagi, Beban Dapur Warga Kian Berat!

97
×

Harga Cabai Merah di Pasar Raya Padang Naik Lagi, Beban Dapur Warga Kian Berat!

Sebarkan artikel ini
cabai
Kenaikkan Harga Cabai

Padang, HANTARAN.CO — Harga cabai merah di Pasar Raya Padang kembali meroket di awal Oktober ini, memicu keluhan warga yang semakin berat menanggung beban pengeluaran dapur. Dari harga sebelumnya Rp63.000 per kilogram, cabai merah keriting kini menembus Rp66.000 per kilogram, menyusul kenaikan berbagai jenis cabai lainnya yang ikut membuat kantong rumah tangga menipis.

Meski lonjakan kali ini tidak sebesar kenaikan bulan lalu yang sempat mencapai Rp95.000 per kilogram, dampaknya tetap terasa signifikan di kalangan ibu rumah tangga dan pedagang kecil.

“Sekarang beli cabai nggak bisa banyak-banyak. Dulu bisa satu kilo, sekarang paling setengah kilo saja,” keluh Yuliani (36), ibu rumah tangga dari Kuranji.

Pantauan di lapangan menunjukkan harga cabai merah besar dari luar Sumbar menyentuh Rp69.000 per kilogram, cabai hijau Rp38.000, dan cabai rawit surian Rp36.000 per kilogram. Pedagang di Pasar Raya Padang mengakui kenaikan ini, meski pembeli mulai berkurang.

“Beberapa hari ini harga naik lagi, walau nggak terlalu tinggi. Tapi tetap saja pembeli berkurang,” ujar Reni (42), pedagang setempat, Selasa (7/10/25).

Bagi para penjual makanan rumahan, kenaikan harga cabai ini menjadi dilema. Dewi (40), penjual nasi di Siteba, mengungkapkan betapa sulitnya menyesuaikan harga jual tanpa kehilangan pelanggan.

“Harga cabai naik begini susah juga buat kami. Kalau naikin harga jual, pelanggan protes. Tapi kalau nggak dinaikkan, kami rugi,” ungkapnya.

Untuk mengatasi beban ini, sebagian pembeli mulai mencari alternatif, seperti mencampur cabai merah dengan cabai hijau agar pengeluaran lebih hemat, meski rasa masakan sedikit berbeda.

“Sekarang saya sering campur cabai merah dengan cabai hijau biar nggak terlalu mahal. Rasanya beda, tapi mau gimana lagi,” kata Rika (29), ibu muda asal Nanggalo.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat menunjukkan cabai merah masih menjadi kontributor utama inflasi provinsi pada September 2025, menekan daya beli masyarakat, terutama mereka dengan penghasilan harian.

“Kami harap harga bisa turun lagi seperti dulu, biar bisa masak enak tanpa mikir harga sambal,” tambah Yuliani mengakhiri.