BUKITTINGGI, hantaran.co — Dalam rangka mempersiapkan tahun toleransi pada tahun 2022 mendatang, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumbar menggelar Focus Group Discussion (FGD) Koordinasi Kelembagaan Persiapan Tahun Toleransi.
Kegiatan FGD yang digelar dari tanggal 3 sampai 5 Oktober di Grand Rocky Hotel Bukittinggi tersebut mengangkat tema “Menyiapkan Tahun Toleransi Untuk Mewujudkan Moderasi Beragama”.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Syamsuir dalam sambutannya mengatakan, Provinsi Sumbar merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang berkesempatan menjadi tuan rumah tahun toleransi 2022.
Untuk itu perlu persiapan dan komitmen bersama dari seluruh pihak terkait baik Kemenag, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten dan kota, Organisasi Islam dan masyarakat, dan instansi terkait di Provinsi Sumbar.
“Jadi tujuan kami menyelenggarakan FGD ini adalah selain mempersiapkan tahun toleransi 2022 tapi juga memperkuat moderasi beragama di Provinsi Sumbar,” jelas Syamsuir.
Ia mengungkapkan, ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam mewujudkan toleransi dan moderasi beragama di antaranya komitmen kebangsaan dimana setiap masyarakat mampu menerima prinsip-prinsip kebangsaan yang ada di Indonesia.
Kemudian indikator yang tidak kalah penting adalah sikap toleransi yang artinya setiap umat beragama tidak saling mengganggu dalam menjalankan agama mereka masing-masing karena kebebasan memeluk agama sudah diatur oleh undang-undang (UU).
“Sehingga tidak ada nantinya kasus atau masalah yang terjadi terkait konflik keagamaan di Indonesia sehingga misi untuk mewujudkan moderasi beragama bisa tercapai,” ungkapnya.
Selanjutnya Syamsuir menyebutkan, indikator kearifan lokal juga menjadi hal yang sangat penting dalam mewujudkan toleransi dan moderasi beragama. Maka dari itu melalui kegiatan FGD ini diharapkan tahun toleransi 2022 bisa benar-benar terwujud.
“FGD ini menjadi tolak ukur pelaksanaan tahun toleransi pada tahun 2022 dan mudah-mudahan berjalan sesuai dengan apa yang kita semua inginkan,” ujarnya.
Selain itu FGD Koordinasi Kelembagaan Persiapan Tahun Toleransi ini bisa melihat potret kerukunan beragama di Sumbar. Dari FGD itu bisa dilihat secara umum tidak ada masalah dengan kondisi dari toleransi beragama di Sumbar.
“Mudah-mudahan hasil dari FGD ini bisa menjadi kesimpulan yang disampaikan kepada pemerintah pusat bahwasanya Provinsi Sumbar siap melaksanakan tahun toleransi dan toleransi beragama di Sumbar tetap terjaga,” tukasnya.
Sementara itu Ketua FKUB Provinsi Sumbar, Duski Samad dalam paparannya mengatakan, tugas utama dari FKUB Provinsi, Kabupaten dan Kota di Sumbar adalah bagaimana memelihara kerukunan umat beragama.
Ia menambahkan, menyongsong tahun toleransi 2022, masyarakat Sumbar diyakini siap dan memberikan dukungan positif, kecuali yang harus diawasi, susupan dari pihak-pihak yang tidak ingin kenyamanan yang ada di Provinsi Sumbar.
Dijelaskan, tokoh agama, adat, dan masyarakat dipercaya sebagai figur yang paham, arif, piawai, dan tau arah serta sikap yang akan dilakukannya. “Semoga kerukunan toleransi dan kesejahteraan hidup masyarakat terus menuju kearah yang lebih baik,” tukasnya. (*)
Irham/hantaran.co