BeritaPadang

KAMERA PINTAR DI DESTINASI WISATA KOTA PADANG, Pastikan Kajian dan Kesiapan Matang demi Keamanan Pariwisata

0
×

KAMERA PINTAR DI DESTINASI WISATA KOTA PADANG, Pastikan Kajian dan Kesiapan Matang demi Keamanan Pariwisata

Sebarkan artikel ini
Terlihat salah satu objek wisata Jembatan Sitinurbaya
Terlihat salah satu objek wisata Jembatan Sitinurbaya. IRHAM

PADANG, HANTARAN.Co – Lemahnya keamanan pariwisata di Sumatera Barat (Sumbar) memang masih menjadi PR oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Sinergi dan kolaborasi tentu belum dapat dikatakan sebagai jalan penuh karena melibatkan berbagai pihak – yang tentunya harus memiliki proses panjang dan kesungguhan.

Di luar itu, setidaknya juga diperlukan langkah dan terobosan baru untuk mewujudkan keamanan sebagai antisipasi keamanan. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kot (Pemko), di mana pemko merencanakan pemasangan kamera pintar di destinasi wisata di Kota Padang.

Langkah ini diapresiasi Ketua ASITA Sumbar, Darmawi. Pengamat Pariwisata Politeknik Negeri Padang
(PNP), Rafidola Mareta Riesa. langsung oleh Pengamat Pariwisata Sumbar, Darmawi, yang juga merupakan Ketua ASITA Sumbar. Darmawi menilai bahwa hal ini tentunya menjadi salah satu solusi terbaik dalam rangka menyiapkan pariwisata yang kondusif, aman dan nyaman kepada pengunjung yang ada di destinasi wisata.

“Ini sebuah terobosan baru, hendaknya perlu dicontoh dan diapresiasi oleh kabupaten/kota lain. Adanya pantauan di area vital di destinasi wisata ini tentu dapat memberikan efek jera kepada masyarakat dan atau pelaku yang tidak taat aturan dan lingkungan di sekitarnya,” katanya kepada Haluan, Jumat (31/10/25).

Ia menjelaskan, upaya ini juga akan berdam- pak pula terhadap tindakan cepat atau responsif oleh pemerintah untuk memantau dan melihat kondisi secara jelas dan terkoordinir. Selanjutnya, ini tinggal konsistensi pemerintahnya langsung, mengingat pemasangan kamera pintar ini berbiaya mahal. Artinya, kerja sesungguhnya bukan sekadar mewujudkan kamera pintarnya saja, tapi langkah dan kejelasan setelahnya.

“Jika pemerintah betul-betul ingin meminima- lisir anggaran, tentunya dari adanya kamera pintar ini akan menambah kinerja seperti operator atau pemantauannya, di mana ini juga memerlukan kajiannya,” jelasnya.

Namun pada pada prinsipnya, Darmawi selaku pengamat dan pelaku pariwisata, turut mengapresiasi langkah ini. Apa yang dilakukan Pemko Padang ini tentunya tetap perlu kajian mendalam dan kesiapan secara menyeluruh agar apa yang ditujukan terhadap upaya ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan, yaitu mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman.

Kota Padang dan umumnya Sumatera Barat, hingga saat ini masih dibayangi keamanan pariwisatanya yang lemah. Beberapa kasus dan hal yang paling lumrah pungli, masih kerap terjadi di berbagai tempat wisata.

Para pengamat sebelumnya telah mengingatkan bahwa hal ini menjadi atensi bagi pemerintah untuk memastikan tingkat keamanan pariwisata yang aman dan nyaman. Bahkan dalam pandangan lain, para pengamat menekankan bahwa sektor pariwisata itu bukan berbicara soal pitih masuak saja, tapi diperlukan penguatan- penguatan di setiap instrumennya agar tujuan pariwisata itu benar-benar tercapai.


Artinya, rasa aman dan nyaman dalam berwisata tentu menjadi kunci dan hal tersebut sangatlah penting guna memantik kepercayaan dan rasa senang pengunjung wisata, sehingga memberikan efek domino bagi pengunjung lainnya. Apabila aman dan nyaman itu telah dimatangkan, dampak ekonomi sebagai goal dari sektor pariwisata itu sendiri pasti bisa dicapai.

Pada pemberitaan sebelumnya, Pemko Padang menyatakan komitmennya dalam memanfaatkan teknologi digital. Pemanfaatan teknologi itu bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kota yang efektif dan efisien, termasuk dalam mendukung sektor pariwisatanya.

Wali Kota Fadly Amran, mengatakan salah satu yang telah direncanakan Pemko Padang adalah penggunaan surveillance camera dan sistem identifikasi digital bagi masyarakat maupun pelaku wisata.

“Ke depan, setiap area wisata akan dipantau dengan kamera pintar dan sistem deteksi digital. Tour guide atau masyarakat yang masuk (objek wisata) harus teridentifikasi secara otomatis agar kawasan wisata steril dan tertib,” ujarnya pada suatu kegiatan, beberapa hari lalu.

Selain pengawasan di kawasan wisata, Fadly juga menegaskan akan memperketat penegakan aturan lalu lintas di Kota Padang. Ia menginstruksikan agar kendaraan yang parkir sembarangan segera ditindak, termasuk dengan penguncian ban. “Tidak ada lagi negosiasi. Kita ingin disiplin menjadi budaya kota ini,” tegasnya.

Langkah digitalisasi ini tidak hanya berfokus pada sistem pengawasan, tetapi juga pada penguatan big data lintas dinas. Pemko Padang menargetkan agar seluruh informasi dari OPD dapat terhubung dalam satu sistem terpadu yang mudah diakses dan dikelola.

“Kita ingin seluruh data dari OPD dikom pilasi menjadi one big data. Kominfo sudah menyiapkan platformnya, tinggal bagaimana setiap dinas memanfaatkannya secara maksimal,” jelasnya.

Adapun jumlah inovasi digital pun telah dijalankan di Kota Padang, seperti aplikasi Padang Mobile, Smart Surau, Trans Padang, hingga sistem surveilans kota yang terintegrasi.

“Itu semua bukan hanya kerja Diskominfo, tapi hasil kolaborasi antardinas yang menitipkan datanya untuk ditampilkan secara terbuka kepada masyarakat,” ungkapnya.

Wali Kota Padang itu berharap agar setiap dinas mampu menciptakan inovasi komunikasi cerdas di lingkungan masing-masing.

“Ini bukan hanya tempat curhat pembangunan kota, tapi forum untuk melahirkan solusi cerdas bagi
kemajuan Padang,” tutupnya. Langkah-langkah tersebut menjadi bukti keseriusan Pemko Padang dalam menghadirkan pemerintahan berbasis digital yang transparan, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik yang lebih baik menuju kota cerdas. (h/yes/ipt)

Penulis: Yessi Deswita, Nurfatimah Putri