Fokus

Jeri Rizal Inspirasi Perubahan dari Desa Salak

0
×

Jeri Rizal Inspirasi Perubahan dari Desa Salak

Sebarkan artikel ini
Jeri Rizal

Sawahlunto,hantaran.Co–Di tengah bayang-bayang kejayaan tambang batu bara yang pernah menjadi nadi ekonomi warga, muncul sosok muda yang membawa semangat baru bagi Desa Salak Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Sumatera Barat. 

Dialah Jeri Rizal, Kepala Desa Salak lulusan S1 Ilmu Hukum Universitas Taman Siswa Padang tahun 2019, yang kini menjadi inspirasi perubahan di kampung halamannya.

Sejak menempuh pendidikan tinggi, Jeri Rizal memang memiliki visi untuk kembali dan memajukan desa tempat ia dibesarkan. 

Berawal dari pengalamannya sebagai Kepala Dusun Kampung Baru di Desa Santur, Jeri melihat langsung bagaimana masyarakat menggantungkan hidup pada tambang batu bara yang kini mulai menipis. 

Kehidupan ekonomi warga yang selama puluhan tahun bergantung pada sektor tambang membuat mereka kesulitan ketika sumber daya alam mulai menurun.

“Kalau dulu ekonomi masyarakat ditopang tambang, sekarang saatnya kita beralih. Harus ubah mindset, kita punya potensi pertanian yang luar biasa,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

 Pernyataan itu bukan sekadar slogan, melainkan menjadi pijakan langkah konkret yang ia lakukan sejak dilantik menjadi Kepala Desa Salak pada 2023 silam.

Program pertamanya adalah membantu kelompok tani agar kembali bangkit dan memanfaatkan potensi pertanian yang selama ini kurang digarap. 

Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian, Desa Salak mendapat bantuan berupa sarana produksi pertanian, pelatihan, dan pendampingan teknologi modern.

Kini, warga mulai mengenal teknologi pertanian terbaru, mulai dari sistem irigasi modern, penggunaan pupuk organik, hingga teknik bercocok tanam yang lebih efisien.

 Anak muda yang sebelumnya enggan terjun ke sektor pertanian kini mulai tertarik karena melihat peluang yang nyata.

“Kita dorong petani agar tidak ketinggalan teknologi. Dengan pertanian modern, hasil bisa meningkat dan anak muda juga tertarik bertani,” katanya.

 Langkah ini juga bertujuan mendorong kemandirian ekonomi warga dan mengurangi ketergantungan pada sektor tambang yang sudah tidak menjanjikan lagi.

Di balik langkah besar itu, Jeri mengakui bahwa keluarga menjadi sumber kekuatannya. 

Dukungan istri, anak-anak, dan keluarga besar membuatnya berani maju menjadi kepala desa untuk menghadapi tantangan yang cukup berat di Desa Salak. 

Ia menekankan bahwa kepemimpinan tidak hanya soal jabatan, tapi juga tentang memberi contoh dan dorongan nyata bagi masyarakat.

Selain fokus pada pertanian, Jeri juga aktif menjalin komunikasi dengan ninik mamak, tokoh masyarakat, dan pemuda, agar seluruh elemen desa ikut bergerak bersama. Salah satu inovasi menariknya adalah membangun angkringan di area bekas PLTU Salak.

 Lokasi yang dulu identik dengan industri dan aktivitas tambang kini disulap menjadi ruang ekonomi kreatif. Warga bisa berkumpul, berdagang, dan berinteraksi sambil menikmati suasana yang nyaman dan bersahabat.

“Kita ingin lahan bekas tambang punya nilai baru, jadi pusat kegiatan masyarakat,” jelasnya. Inisiatif ini tidak hanya memberi nilai ekonomis, tetapi juga memperkuat kohesi sosial warga dan menjadikan desa lebih hidup.

Bagi Jeri Rizal, kepemimpinan adalah tentang memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan pengaruh yang positif.

 “Pemimpin harus tahu apa yang dibutuhkan rakyatnya. Kalau bisa memberi contoh dan dorongan, itulah makna kepemimpinan yang sesungguhnya,” tegasnya.

Dengan semangat membangun dari akar dan keberanian mengubah cara pandang masyarakat, Jeri Rizal menjadi simbol generasi muda desa yang siap membawa Sawahlunto bangkit dari sisa tambang menuju masa depan yang lebih hijau dan berdaya

Inovasi, semangat kolaborasi, dan kepedulian terhadap masyarakat menjadi fondasi perubahan yang ia bawa, menjadikan Desa Salak contoh nyata bagaimana ekonomi lokal dapat bangkit kembali melalui pertanian modern dan kreativitas masyarakat.