BeritaSumbarviral

Jembatan Gantung Tanjung Medan Tluk Kualo Bakal Disulap jadi Permanen, Ini Penjelasan Kabid Bina Marga Pesisir Selatan

×

Jembatan Gantung Tanjung Medan Tluk Kualo Bakal Disulap jadi Permanen, Ini Penjelasan Kabid Bina Marga Pesisir Selatan

Sebarkan artikel ini

Pesisir Selatan, hantaran.co – Jembatan gantung Tanjung Medan Tluk Kualo yang menghubungkan antara Kecamatan Air Pura dan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), kondisinya sudah sangat memprihatikan.

Jembatan gantung yang memiliki panjang sekitar 90 meter dan lebar 2,4 meter itu, terlihat sudah 80 persen mengalami korosi atau pengaratan.

Konstruksi jembatan yang sudah keropos itu membuat para pengendara harus berhati-hati ketika melintasinya. Apalagi di bawah jembatan tersebut merupakan aliran sungai besar. Tak hanya itu, tali seling pada jembatan tersebut terlihat juga sudah berkarat dan dikhawatirkan tidak akan mampu menahan beban berat.

Menyikapi kondisi tersebut, Kabid Bina Marga PUTR Pesisir Selatan, Fahresi Eka Siska mengatakan, pihaknya akan segera membangun jembatan permanen pada tahun 2025, dengan anggaran sekitar Rp 21 miliar.

“Ya, kami sudah melihat kondisi jembatan itu kelapangan. Jembatan itu nantinya akan diganti dengan jembatan baru yang permanen. Panjangnya sekitar 120 meter dan anggarannya sekitar Rp 21 miliar bersumber dari DAU APBD Pesisir Selatan,” ujar Eka pada wartawan di Painan, Sabtu (27/7).

Menurutnya, keberadaan jembatan gantung tersebut sangat vital untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat, sehingga pembangunannya sangat mendesak untuk dilakukan.

“Dengan adanya jembatan permanen tersebut, nantinya transportasi masyarakat semakin lancar, mengingat masyarakat setempat menggantungkan ekonominya dari hasil sawit,” katanya.

Untuk merealisasikan pembangunan jembatan permanen tersebut, pihaknya masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk kementerian. Masyarakat setempat, kata dia, sangat mendukung pembangunan jembatan permanen tersebut.

“Nanti kami usahakan dulu pondasinya, sedangkan rangkanya melalui hibah kementerian,” ucapnya lagi.

Eka berharap, dengan keberadaan jembatan permanen tersebut, arus kendaraan menjadi lancar dan ekonomi masyarakat setempat menjadi berkembang pesat.

“Pembangunan jembatan permanen ini tentunya membawa angin segar bagi masyarakat setempat. Mereka nantinya bisa mendapatkan akses transportasi yang lebih baik, karena banyak masyarakat yang kerap berlalu-lalang melewati jembatan itu untuk membawa hasil panen sawit mereka, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Namun demikian, ia pun mengimbau kepada masyarakat di daerah masing-masing agar selalu menjaga keberadaan jembatan. Keberadaan jembatan, kata dia, sangat penting sebagai alat transportasi penghubung masyarakat.

“Hingga kini, masih banyak kondisi jembatan di Pesisir Selatan yang tidak terawat dengan baik. Nah, hal ini tentunya menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan merawatnya. Rata-rata jembatan gantung di daerah kita hanya mampu menahan berat beban sekitar 1 atau 1,5 ton. Jika melebihi muatan tersebut, tentu tidak akan mampu menahannya, apalagi jembatan gantung itu dibuat untuk akses warga, bukan untuk menyelamatkan beban,” kata Eka mengingatkan.