BUKITTINGGI, hantaran.co — JEMARI Sakato, LSM di Suamtera Barat yang bergerak dibidang advokasi kebijakan dan penganggaran, melalui mitranya The Asia Foundation menyelenggarakan workshop penguatan Ecological Fiscal Transfer (EFT) bagi Provincial Working Group (PWG) dan District Working Group (DWG).
Workshop dilaksanakan pada Hari Rabu sampai Jum’at, tanggal 6-8 Februari 2022 bertempat di Aula Hotel Santika Bukittinggi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai stakeholder dari pemerintah daerah yang tergabung dalam anggota PWG di Sumatera Barat dan DWG di Kabupaten Agam dan Tanah datar.
Kegiatan workshop dibuka secara daring melalui zoom oleh Kepala Badan Perencanaan Daerah Propinsi Sumatera Barat, Medi Iswandi. Atas nama Pemerintah Sumatera Barat, Iswandi mengucapkan terima kasih kepada JEMARI Sakato atas penyelenggaraan workshop EFT, sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil-hasil yang kita harapkan dalam rangka pembangunan berkelanjutan di Sumatra Barat dan kabupaten yang menjadi wilayah program JEMARI Sakato terkhusus untuk isu lingkungan hidup.
Workshop EFT merupakan rangkaian kegiatan dari Program SETAPAK (Selamatkan hutan dan lahan melalui tata kelola) tahap 3 ini sebelumnya telah disosialisasikan oleh JEMARI Sakato di tiga wilayah program dan telah di tentukan anggota PWG dan DWG di masing-masing daerah. Anggota PWG DWG terdiri dari unsur pemerintah daerah, masyarakat, akademisi dan media. Hadir sebagai narasumber wakil dari The Asia Foundation, Ahmad Taufik dan Rury Febrina dari JEMARI Sakato.
Direktur Eksekutif JEMARI Sakato Sumbar, Robi Syafwar mengatakan Workshop ini bertujuan menyamakan pemahaman anggota PWG dan DWG terhadap siklus penyusunan kebijakan dan penganggaran serta isu-isu aktual di daerah terkait dengan perlindungan lingkungan dan memberikan peningkatan kapasitas kepada anggota PWG dan DWG untuk advokasi penerapan kebijakan skema EFT yang terdiri dari TAPE (Transfer Anggaran Provinsi Berbasis Ekologi) dan TAKE (Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi) melalui analisis sumber pendanaan, kriteria dan indikator kinerja ekologi.
Ada pun Rangkaian kegiatan dimulai dengan diskusi tentang pengembangan kebijakan transfer fiskal berbasis ekologis dan langkah-langkah advokasi EFT di daerah, dilanjutkan dengan penyusunan kriteria dan indikator dengan mengidentifikasi isu strategis dan kebijakan daerah terkait pengelolaan lingkungan, diakhiri dengan melakukan pembobotan setiap kriteria dan indikator yang telah didiskusikan oleh anggota PWG dan DWG.
Dalam workshop tersebut dihasilkan draft kriteria dan indikator EFT dari masing-masing daerah, masing-masing untuk tingkat Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Program Manager SETAPAK Khairul Fahmi, mengatakan Kegiatan dilakukan dengan mengedepankan pendekatan partisipatif, terstruktur, berorientasi pada ketersediaan data serta penyesuaian isu terhadap kewenangan wilayah. (*)
hantaran.co
