Kesehatan

Jelang Tutup Tahun, Binda Sumbar Vaksin 10 Ribu Lansia Hingga Anak-Anak

6
×

Jelang Tutup Tahun, Binda Sumbar Vaksin 10 Ribu Lansia Hingga Anak-Anak

Sebarkan artikel ini
Binda
BINDA Sumbar vaksinasi 10 ribu lansia dan anak-anak umur 6-11 tahun di lima kabupaten dan kota untuk dosis pertama, Rabu (29/12/2021). IST

PADANG, hantaran.co – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Sumatera Barat (Sumbar) kembali melanjutkan program vaksinasi massal untuk kategori penerima kelompok rentan seperti Lansia dan anak-anak umur 6-11 tahun. Total ada 10 ribu warga yang tersebar di lima kabupaten dan kota, menerima vaksinasi untuk dosis pertama.

Kepala Binda Sumbar, Hendra, mengatakan, kelima wilayah yang menjadi target vaksinasi massal yakni Kota Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan, Padang Pariaman dan Kabupaten Solok, Rabu (29/12/2021).

“Total ada 10 ribu peserta, mulai dari masyarakat umum, lansia hingga anak-anak umur 6-11 tahun. Jelang akhir tahun ini, kita berupaya keras mencapai target persentase vaksinasi 70 persen,” kata Hendra, Rabu (29/12/2021).

Hendra merinci, saat ini persentase capaian vaksinasi Sumbar untuk penerima dosis pertama baru mencapai 66,19 persen dan untuk dosis kedua 41,20 persen.

“Kita harus mengejar sisa 4 persenan agar mencapai target 70 persen. Untuk itu, diharapkan peran aktif yang lebih dari semua unsur dan masyarakat agar target capaian vaksinasi kita terwujud,” ujarnya.

Dikatakannya, program vaksinasi massal yang dilaksanakan Binda Sumbar setiap harinya mengalami peningkatan satu persen. Meski demikian, target capaian vaksinasi 70 persen tidak akan terwujud apabila tidak ada sinergi yang kuat antar lembaga.

“Butuh sinergi yang lebih kuat lagi agar bisa mengejar target capaian vaksinasi jelang tutup tahun. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta terlibat mensukseskan program vaksinasi ini. Jika 70 persen target tercapai, maka kekebalan kelompok juga bisa tercapai. Yang belum divaksin, segeralah datang ke gerai  vaksin yang ada,” ucapnya.

Masih tingginya potensi ledakan kasus baru, Binda Sumbar kembali mengingatkan untuk tetap menerapkan prokes yang ketat, apalagi varian Omicron sudah muncul di Indonesia. Jika prokes kendor, maka potensi klaster baru kemungkinan besar bisa saja muncul.

Hendra mengatakan, merujuk pada data yang ada kemarin, perkembangan kasus Covid-19 khususnya untuk varian Omicron secara global, dalam sepekan terakhir, menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan,” katanya.

“Tercatat, kasus Omicron terkonfirmasi dari sebelumnya hanya ditemui di 97 Negara, kini sudah ada di 115 Negara, termasuk juga Indonesia. Total secara keseluruhan, terkonfirmasi ada sebanyak 184.607 kasus yang mana sebelumnya hanya 62.342 kasus,” ucapnya. (*)

Fardi/hantaran.co