Politik

Internal DPD Golkar Bukittinggi Bergejolak, Trismon: Jangan Bunuh Hak Kader

×

Internal DPD Golkar Bukittinggi Bergejolak, Trismon: Jangan Bunuh Hak Kader

Sebarkan artikel ini
Golkar Bukittinggi Bergejolak
Spanduk persiapan Musda DPD Golkar Bukittinggi

BUKITTINGGI, hantaran.co–Internal Partai Golkar Kota Bukittinggi mulai bergejolak, jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) X Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bukittinggi. Musda itu dijadwalkan akan digelar pada Kamis (8/4/2021), di Hotel Dymens Bukittinggi.

Hal ini menyusul adanya beberapa nama dari eksternal partai yang diinformasikan bakal maju menjadi calon Ketua DPD Golkar Bukittinggi dalam Musda. Salah satu nama dari eksternal partai yang digadang-gadangkan bakal maju adalah Dedi Chandra, adik dari Ketua DPC Gerindra Kota Bukittinggi, Erman Safar.

Menanggapi adanya calon eksternal partai yang bakal maju dalam Musda, penasehat DPD Golkar Kota Bukittinggi, H.Trismon mengatakan, mengacu kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), jelas mengatakan bahwa salah satu persyaratan untuk maju sebagai bakal calon ketua tersebut adalah minimal pernah menjadi kader dan pengurus partai selama satu periode atau lima tahun, dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain

Dalam hal ini, calon yang bakal maju tersebut telah lima tahun menjadi kader atau anggota partai. Kalau ada calon dari eksternal partai yang bukan kader atau tidak pernah menjadi anggota partai, hal ini jelas menyalahi aturan dan melanggar AD/ART.

“Kami tidak ingin pelaksanaan Musda membunuh hak dan harapan keder yang selama ini sudah basah tangan dan keringatnya dalam membesarkan partai. Jangan karena segelintir orang yang memiliki kepentingan dan keuntungan pribadi, hak kader dibunuh dalam musda,” kata Trismon, Selasa (6/4).

Menurut mantan ketua harian DPD I Partai Golkar Provinsi Sumbar tersebut, kalau ada nama calon yang direkomendasikan untuk mendapat persetujuan dari DPP Partai Golkar, itu hanya manuver politik semata untuk kepentingan segelintir orang.

“Tidak semudah itu DPP mengeluarkan rekomendasi, dan DPP tentu tidak ingin menyalahi aturan. Jadi saya yakin, DPP tidak akan pernah mengeluarkannya,” ujar Trismon.

Lebih lanjut ia mengatakan, semua kader memiliki hak yang sama dalam musda. Kader berhak mencalonkan diri sebagai bakal calon ketua sesuai dengan mekanisme dan ketentuan AD/ART. Sebab di internal partai golkar sendiri, banyak kader yang mampu dan mempunyai potensi untuk diusulkan sebagai ketua dalam musda. Apalagi selama ini, kader yang bersangkutan telah bekerja keras dalam membesarkan partai.

“Calon ketua yang ada bisa dipilih berdasarkan suara kader dan pemilik suara. Kalau ada kader dari internal partai, mengapa kita harus mencari dari eksternal partai. Untuk itu mari kita laksanakan musda secara demokratis tanpa ada unsur permainan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi. Karena bagaimanapun pola rekruitmen kader harus kita lakukan secara terbuka,” ucap Trismon.

Terkait dengan diskresi yang akan diajukan oleh pengurus DPD II Golkar Bukittinggi ke DPP Golkar terhadap salah satu calon dari eksternal partai, menurut Trismon langkah seperti ini sudah melanggar aturan organisasi. Kalau tidak tau apa itu diskresi jangan lakukan.

Ia meminta agar pengurus Golkar tidak mengusulkan adanya diskresi. “Jangan kira diskresi itu mudah dikeluarkan” tegas Trismon, yang juga merupakan mantan Ketua DPD II Golkar Bukittinggi 2 periode.

Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) DPD II Golkar Kota Bukittinggi, Yulman Hadi menyebutkan, DPD Golkar Bukittinggi sangat terbuka bagi siapapun yang ingin maju sebagai calon ketua nantinya, baik itu dari internal partai maupun dari eksternal partai.

Menurutnya, Golkar Bukittinggi terbuka bagi orang-orang yang mampu menahkodai partai, sepanjang kandidat tersebut mempunyai potensi untuk membesarkan partai kedepannya, serta memiliki semangat dan kerja keras untuk kemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2024 mendatang.

“Jika ada dari eksternal partai yang ingin maju sebagai calon kandidat ketua dalam Musda, kita ajukan diskresi ke DPP Golkar. Dalam hal ini DPP Golkar membuka pintu bagi kita untuk mengajukan diskresi tersebut, dan ini sudah kami mulai,” kata Yulman Hadi.

Menjelang dilaksanakannya Musda X DPD Golkar Bukittinggi, Kamis (8/4), sejumlah nama sudah mulai mengapung sebagai calon kandidat ketua. Dari internal partai, ada nama Jon Edwar, mantan Ketua DPD Golkar Bukittinggi sebelumnya yang juga merupakan anggota DPRD Bukittinggi dua periode. Kemudian ada nama Edison Katik Basa, anggota Fraksi Golkar DPRD Bukittinggi, Kamasril Katik Nan Kayo dan Muhammad Hidayat dari Pengurus Golkar. Sedangkan dari eksternal partai ada nama Dedi Candra, adik dari Ketua DPC Gerindra Bukittinggi, dan Sadri MK.

(Gatot/Hantaran.co).

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com