Penilaian Karya Tulis Akademik Menggunakan Model DEAWA

Penulis

Dr. Nur Aisyah Zulkifli, M.Pd Ilmu Kegurauan Bahasa-Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. IST

Nur Aisyah Zulkifli.

Program Doktor (S3) Ilmu Keguruan Bahasa-Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Padang

Kita semua setuju bahwa menulis adalah keterampilan yang harus dipelajari. Belajar menulis akan mempertajam proses berpikir-semakin dilatih semakin baik hasilnya. Ada beberapa jenis tulisan, dan tulisan akademik adalah salah satu keterampilan yang sangat penting bagi mahasiswa. Kemampuan menulis akademik menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa. Mereka belajar bagaimana menghasilkan karya tulis akademik di dalam kelas. Dalam praktiknya, karya tulis akademik ini harus dinilai berdasarkan perkembangan teori, budaya dan teknologi lainnya yang mempengaruhi pembelajaran dan hasil. Namun, berdasarkan hasil observasi pada beberapa universitas di Indonesia ditemukan data bahwa penilaian tulisan akademik yang dilakukan selama ini belum bisa mengukur kemampuan siswa secara komprihensif, interaksi dialog dan umpan balik antara dosen dan mahasiswa sering terabaikan dalam proses penilaian. Keadaan ini berbanding terbalik dengan konsep dari penilaian.

Penilaian tidak hanya mengukur kemampuan mahasiswa tetapi juga memberi mahasiswa umpan balik yang berdaya guna. Penilaian dan umpan balik adalah dua elemen penting yang mempengaruhi kepuasan dan pengalaman belajar mahasiswa. Penilaian merupakan kerangka untuk memantau bagaimana mahasiswa belajar dan apa yang telah dicapainya. Sementara umpan balik merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dalam proses penilaian. Umpan balik adalah bagian dari komponen interaktif pengajaran dan pembelajaran. Umpan balik juga dapat dilihat sebagai pusat dari pedagogi. Untuk mendukung proses pembelajaran, umpan balik penilaian harus dipahami sebagai dialog berkelanjutan.

Dialog adalah interaksi berkelanjutan antara inisiatif, tanggapan, dan konteks relevan yang berbeda. Mengintegrasikan dialog dan umpan balik dalam proses penilaian berdampak positif pada pembelajaran mahasiswa. Dalam filosofi dialog Emmanuel Levinas, dialog diartikan sebagai interaksi aktif dan reflektif untuk menuntun mahasiswa saling pengertian melalui proses langkah demi langkah.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan  terhadap 100 mahasiswa, diperoleh data bahwa dua elemen penting dari pengalaman belajar mahasiswa yaitu penilaian dan umpan balik, sudah mulai terabaikan dalam praktik pembelajaran di kelas. Hasil analisis kuesioner dan interview menunjukkan bahwa terdapat tiga pernyataan yang nilai rata-rata terendah dibandingkan aspek penilaian lainnya, yaitu  umpan balik dosen mempengaruhi pemahaman belajar, kriteria (rubric) membantu memperbaiki tugas yang diberikan, serta dialog dan revisi terkait tulisan ilmiah dapat dilaksanakan melalui smartphone, android, atau pun laptop. Permasalahan yang dijumpai menjadi dasar untuk melakukan penelitian terkait pemberian umpan balik, penilaian objektif sesuai dengan kriteria penulisan, pemanfaatan teknologi dalam berdialog dengan mahasiswa.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul terkait penilaian dan umpan balik dosen. Secara umum, tulisan ini menawarkan model penilaian berbasis teknologi yang dapat digunakan di perguruan tinggi untuk menilai tulisan akademik mahasiswa. Namun, pada proses pengembangan model DEAWA di implementasikan pada tulisan proposal skripsi yang menjadi salah satu capaian pembelajaran matakuliah metodologi penelitian yang dipaketkan di semester lima atau enam.

Gagasan bahwa teknologi digital dapat membantu mengubah pendidikan, dalam hal ini penilaian, bukanlah hal baru. Teknologi dan aplikasi-aplikasi baru yang dipandang mampu memberi nilai kebaruan karena karakteristik atau kemampuannya yang berpotensi menguntungkan, seperti menawarkan pengalaman penilaian yang lebih personal, instan, atau menarik. Dalam banyak kasus, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan mencerminkan inovasi di berbagai bidang pengetahuan. Inovasi dan kreatifitas terlihat jelas penerapannya pada proses pembelajaran. Dosen yang tadinya hanya menilai secara manual, kini mulai beradaptasi dengan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi. Tidak dapat dipungkiri, beberapa aplikasi memberikan dampak nyata dalam proses pembelajaran dan penilaian. Pemanfaatan teknologi dalam proses penilain dapat menumbuhkan pengalaman belajar yang lebih aktif dan interaktif.

Berdasarkan hasil tinjauan literatur pada jurnal internasional terindek, permasalahan penilaian dan pemberian umpan balik yang maksimal dapat di selesaikan dengan mengembangkan model penilaian berbasis digital yang dalam penelitain ini disebut dengan Model DEAWA. Model DEAWA (Dialogic Electronic-based Academic Writing Assessment) adalah model penilaian campuran (daring & luring) untuk menilai tulisan akademik mahasiswa dengan orientasi umpan balik dosen dan sekumpulan prosedur penilaian yang diwujudkan dalam dialog elektronik dan penilaian otomatis. Prinsip dari model DEAWA adalah (1) menyajikan kesesuaian antara model pembelajaran dan model penilaian. (2) berpusat pada peserta didik (3) menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs) mahasiswa. (4) mengimplentasikan penilaian yang andal, akurat, objektif, dan otentik. (5) menciptakan praktik yang baik melalui umpan balik.

Dalam proses pengembangannya, model DEAWA di desain melalui penelitian pengembangan (R&D) dengan mengikuti setiap langkah desain penelitian Plom (2013). Dari hasil penelitian telah dikembangkan tiga komponen dari model DEAWA, yaitu talk-in-interaction, the writing task and feedback, dan technology-enhanced dialogue. Selama proses pengembangan, model DEAWA menghasilkan aplikasi dan tiga buku penunjang dalam pelaksanaan, yaitu buku model DEAWA, buku penilaian tulisan akademik menggunakan model DEAWA untuk dosen, dan buku panduan melaksanakan penilaian menggunakan aplikasi AWKER untuk mahasiswa. Aplikasi yang di kembangkan melalui Model DEAWA ini dinamakan AWKER (Academic writing checKER). AWKER adalah aplikasi penilai tulisan akademik yang di desain berbasis kurikulum KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) sehingga di dapatkan penilaian yang objektif berdasarkan capaian pembelajaran. Keempat produk ini memungkinkan dosen mahir dalam penilaian campuran dan mempraktikkan tugas penulisan akademik sesuai dengan umpan balik dosen dan penilaian otomatis.

Secara praktis, AWKER membantu dosen dan mahasiswa memberikan umpan balik dan penilaian otomatis. AWKER dilengkapi dengan:

  1. Dialogicelectronic merupakan chat room untuk menjaga komunikasi antara dosen dan mahasiswa yang dimediasi secara elektronik
  2. Peerassessment: ruang obrolan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama, mengkritik proses dan hasil pembelajaran orang lain (penilaian formatif), menerima umpan balik atau kritik dari orang lain, memberikan siswa pemahaman mendalam tentang kriteria yang digunakan untuk menilai proses dan hasil pembelajaran dan untuk evaluasi sumatif (kumpulan tugas siswa yang dapat dilihat dan dikomentari oleh rekan sejawat untuk perbaikan).
  3. Auto-Scoring for Academic Writing adalah mesin e-rater yang terintegrasi dengan bacaan dosen untuk memberikan skor dan nilai dalam penilaian tulisan akademik.
  4. Rubrik Analitik Digital: kriteria penilaian tulisan akademik yang terintegrasi dengan auto-scoring.

AWKER dapat diakses pada https://awker.id/. Dosen diberi kemudahan secara online dalam menilai tugas mahasiswa. Disamping memperkenalkan penilaian digital, aplikasi ini mengedapankan pemberian umpan balik maksimal dalam proses pembelajaran. Umpan balik dan revisi yang diberikan dosen terintegrasi dengan aplikasi yang di desain sesuai kebutuhan dalam pengajaran. Aktivitas kolaborasi, kreatifitas, dan komunikasi antara dosen dan mahasiswa menghasilkan pemahaman yang baik dalam proses penilaian. Aplikasi ini baru di desain untuk perguruan tinggi. Aplikasi ini telah dinyatakan valid berdasarkan penilain para ahli, praktis, dan efektif untuk pembelajaran di perguruan tinggi. Secara praktis, inovasi penilaian digital ini dirasakan pada blended learning atau online learning. Menggabungkan media digital dengan pengajaran tatap muka.

Nilai kebaruan yang dihasilkan dari pengembangan applikasi ini tidak terlepas dari penerapan model DEAWA (Dialogic Electronic-based Academic Writing Assessment). Model penilaian yang dikembangkan untuk membentuk kembali masa depan pendidikan secara lebih baik dalam kontek penilaian akademik. Berdasarkan hasil penelitian, model DEAWA dinyatakan valid, praktis, dan efektif untuk mendeskripsikan penilaian dosen, meningkatkan kualitas dan penggunaan penilaian berbasis teknologi, dan mengekloprasi komponen / teknik penilaian yang tepat guna. Dan yang terpenting memungkinkan lebih banyak umpan balik dari dosen secara daring.

Sebagai simpulan, model DEAWA siap untuk diintegrasikan dalam pembelajaran Research in English Language Teaching (ELT) dan metododologi penelitian di perguruan tingi. Untuk kedepannya model DEAWA akan dikembangkan pada matakuliah lainnya yang terintegrasi dengan kurikulum KKNI.

Artikel ini ditulis berdasarkan disertasi untuk penyelesaian Program doktor (S3) pada Prodi Ilmu Keguruan Bahasa Universitas Negeri Padang, diketuai oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Prof. Dr. Ermanto, S.Pd M.Hum dengan tim promotor Prof. Dr. Mukhaiyar, M.Pd, Prof. Dr. Hermawati Syarif, M,Hum, Prof. Dra. Yenni Rozimela, Ph. D. Tim penguji Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum, Prof. Dr. Syahrul R, M.Pd, Prof. Dr. Yasnur Asri, M.Pd.  Dengan Penguji Luar Prof. Dr. Margana, M.Hum,. MA dari Universitas Negeri Yogyakarta. (*)

hantaran.co

Exit mobile version