PADANG, hantaran.co — Sejauh ini, perkembangan penanganan Covid-19 di Sumbar dinilai menujukan hasil menggembirakan. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasien sembuh harian lebih tinggi ketimbang kasus positif harian. Berdasarkan data yang dirilis Pemprov Sumbar, saat ini positivity rate Sumbar berada di angka 7,06 persen.
Namun, angka berbeda diutarakan oleh Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Andani Eka Putra, yang memimpin langsung pemeriksaan terhadap sampel swab pada dua laboratorium di Sumbar. Lewat siaran persnya disebutkan, angka PR Covid-19 Sumbar saat ini di bawah lima persen. “Turun hingga 4 persen. Ini hasil yang menggembirakan,” katanya, Rabu (11/11/2020).
Bahkan, kata Andani, positivity rate pada pekan kedua November sudah berkisar 3 sampai 4 persen. Dia juga memaparkan, rasio PDP dan probable positif yang juga mulai menurun dibandingkan sebelumnya, dari 7 sampai 8 persen menjadi 3 sampai 4 persen.
Ia menilai penurunan positivity rate itu seiring dengan proses edukasi di restoran, rumah makan dan kafe yang menperlihatkan hasil yang positif. Kesadaran masyarakat khususnya pemilik usaha juga makin meningkat terhadap protokol kesehatan.
“Kita sudah lakukan webinar, grup WA restoran, pakta integritas, dan pengawasan. Ini adalah proses edukasi untuk grup kuliner yang beranggotakan sekitar 400 restoran. Kita akan umumkan kuliner yang adaptif Covid-19,” ucapnya lagi.
Andani juga menambahkan, percontohan Nagari Tageh dan Kampus Merdeka akan dijalankan pertengahan bulan ini. Hal itu merupakan bagian dari proses edukasi kepada masyarakat. Koordinasi dengan TNI dan Polri juga dilakukan secara optimal
“Kongsi Covid-19 akan direvitalisasi untuk melihat efektivitasnya. Kongsi Covid-19 dirancang untuk wilayah perkotaan, perlu memasukkan unsur kampus merdeka di kongsi Covid,” ucapnya lagi, sebagaimana dilansir langgam.id.
Meski begitu, kata dia, kasus positif Covid-19 klaster perkantoran, perbankan, dan Lembaga Pemasyarakatan (LP) masih menjadi perhatian. Andani menilai dorongan implementasi Surat Edaran Gubernur terkait pengendalian Covid-19 di perkantoran harus diperkuat. “Pemeriksaan tenaga kesehatan (nakes) secara berkala belum berjalan optimal, masih ada Rumah Sakit (RS) dan Dinas Kesehatan yang belum lakukan pemeriksaan masif terhadap nakesnya,” sebutnya menutup. (*)
Hamdani/hantaran.co