Imunisasi (Preventif Health)

Imunisasi

Ilustrasi Imunisasi

apt. Diza Sartika, M.Farm
Wely Dafriani, Widya Yolanda Herdisa, Windi Wildaningsih, Yoga Ramadhana*

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi

Universitas Perintis Indonesia

Email : @yogaramadhanaofficial@gmail.com

Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan. Setiap orang menginginkan dirinya selalu sehat, sehingga bisa hidup secara mandiri dan produktif. Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling cost-effective (murah), karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya. Kekebalan yang didapatkan seseorang melalui imunisasi merupakan kekebalan aktif, sehingga apabila terpapar suatu penyakit tertentu maka hanya akan mengalami sakit ringan dan tidak sampai sakit parah. Faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar antara lain dukungan keluarga, efek samping imunisasi, sikap petugas kesehatan, dan tempat pelayanan imunisasi serta sangat penting untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan persepsi individu mengenai suatu masalah dan bagaimana individu tersebut mengaplikasikannya dalam perilaku pencegahan guna memaksimalkan upaya preventif dari peningkatan kejadian suatu penyakit
        Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan. Setiap orang menginginkan dirinya selalu sehat, sehingga bisa hidup secara mandiri dan produktif. (Azwar, 2004). Penyakit menular sulit untuk diatasi atau diberantas karena penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga perlu disediakan vaksin yang dapat mencegah dari penyakit menular tertentu. Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling cost-effective (murah), karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian. Kekebalan yang didapatkan seseorang melalui imunisasi merupakan kekebalan aktif, sehingga apabila terpapar suatu penyakit tertentu maka hanya akan mengalami sakit ringan dan tidak sampai sakit. Imunisasi salah satu langkah yang diberikan agar terbentuk sistem kekebalan tubuh terhadap paparan dari penyakit (Ranuh et al, 2008).

Faktor lain yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar antara lain dukungan keluarga, efek samping imunisasi, sikap petugas kesehatan, dan tempat pelayanan imunisasi (Kurniawati, 2012).

 Sangat penting untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan persepsi individu mengenai suatu masalah dan bagaimana individu tersebut mengaplikasikannya dalam perilaku pencegahan guna memaksimalkan upaya preventif dari peningkatan kejadian suatu penyakit yang mungkin terjadi pada balita serta untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan, sikap, dan persepsi ibu dengan status imunisasi dasar batita  (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian jurnal dari Alexander ( 2020 ) tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam memberikan imunisasi menyataan bahwa pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Dari hasil penelitian banyak responden menjawab salah, Dikarenakan kurangnya pengetahuan disebabkan oleh informasi yang tidak jelas, misalnya ibu mendengar isu tentang vaksin campak yang palsu serta tidak halal dan tidak mencari tahu kebenarannya. Kemudian Sikap responden yang tidak mengetahui imunisasi, manfaat, komplikasi dari penyakit campak dan ketakutan terhadap efek samping yang mungkin bisa terjadi pada anaknya sehingga ibu beranggapan imunisasi dapat membuat anaknya menjadi sakit.

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.

Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Vaksin merupakan zat yang terbuat dari melemahkan kuman penyakit yang dirancang untuk membuat kekebalan tubuh agar aman terhadap penyakit menular tertentu (Hikmat, 2016).

Jenis-jenis Imunisasi

Imunisasi Wajib. Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu. Imunisasi wajib terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus.

Imunisasi Pilihan. Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular tertentu, yaitu vaksin MMR, Hib, Tifoid, Varisela, Hepatitis A, Influenza, Pneumokokus, Rotavirus, Japanese Ensephalitis, dan HPV.

     Berdasarkan hasil penelitian jurnal Anisca (2019) terkait Presepsi ibu dengan status imunisasi menunjukkan bahwa persepsi ibu ada hubungan dengan status kelengkapan imunisasi dasar pada batita. Ibu yang memiliki persepsi positif akan berdampak pada status kelengkapan imunisasi dasar pada batita, sebaliknya ibu yang berpersepsi negatif maka berdampak pada ketidaklengkapan status imunisasi dasar pada batita.

Berdasarkan hasil penelitian jurnal Rhipiduri (2020) tentang Pengetahuan Dan Sikap Ibu dimana salah  satu  yang melatar belakangi  sikap  ibu  yang  positif terhadap  imunisasi  dasar  karena  selain petugas  imunisasi  yang  aktif  dan  secara rutin  memberikan  pelayanan  imunisasi juga tersedianya sarana dan prasarana yang mudah dijangkau oleh ibu. Sikap ibu yang negatif  terhadap  imunisasi  dasar  adalah kurangnya  sosialisasi  atau  penyuluhan kepada  ibu  tentang  penyakit  yang  timbul akibat  imunisasi  yang  tidak  lengkap  dan jadwal  pemberian  imunisasi  sesuai  jenis imunisasi masing-masing.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar antara lain dukungan keluarga, efek samping imunisasi, sikap petugas kesehatan, dan tempat pelayanan imunisasi serta sangat penting untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan persepsi individu mengenai suatu masalah dan bagaimana individu tersebut mengaplikasikannya dalam perilaku pencegahan guna memaksimalkan upaya preventif dari peningkatan kejadian suatu penyakit. (*)

Exit mobile version